logo

FX.co ★ Bursa saham AS naik 20% sejak awal tahun

Bursa saham AS naik 20% sejak awal tahun

Bursa saham AS naik 20% sejak awal tahun

Bursa saham AS naik lebih tinggi pada hari Kamis dan ditutup di titik tertinggi baru tahun ini. Dow Jones naik 0,1%, NASDAQ Composite tumbuh 0,35% dan indeks S&P 500 menambah 0,3%.

Pada waktu yang sama, bursa saham Tiongkok tetap tidakberubah, sementara bursa saham Jepang turun 8%.

Gelombang ketiga virus corona menyentuh level tertingg baru. Terdapat 713.000 kasus baru di seluruh dunia kemarin. AS kembali mencetak rekor angka tertinggi sebanyak 143.000 kasus baru. Presiden Joe Biden meminta laju vaksinasi dipercepat di kalangan kelompok penduduk yang paling rentang untuk menghindari lockdown.

Sedangkan untuk bursa komoditas, harga minyak terus turun untuk sementara. Minyak mentah Brent belum mampu berkonsolidasi di atas $71. Brent turun hari ini sekitar 1%, ke $70,70. Pada waktu yang sama, permintaan global berada pada tingkat yang tinggi. Sehingga, penurunan dalam harga minyak tampaknya hanyalah koreksi. Analis mengaitkan penurunan harga minyak dengan kekhawatiran akan lonjakan kasus virus corona di Tiongkok.

Sementara itu, ekonomi UE pulih dengan stabil berkat tingkat vaksinasi yang tinggi (rata-rata 60% penduduk divaksin di Eropa). PDB Jerman pada bulan Juli tumbuh 11,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Pada bulan Juni, angkanya mencapai ke 10,7%. Setelah lonjakan permintaan di Eropa, harga gas spot melambung ke $560.000 per meter kubik. Pasar belum pernah menyaksikan harga itu sejak 2008.

Indeks S&P 500 diperdagangkan di 4,460. Indeks kemungkinan akan tetap dalam kisaran 4,420-4,480. Bursa saham AS menerima serangkaian data inflasi yang baru kemarin, yaitu laporan mengenai inflasi harga grosir. Pada hari Rabu, data lain menunjukkan perlambatan drastis inflasi ritel di AS pada bulan Juli. Angkanya turun ke 4,3% per tahun dari 5,8% pada bulan Juni. Namun, kemarin, laporan menunjukkan bahwa harga grosir untuk bulan Juli naik 8% per tahun di atas level target 6%. Bagaimanapun, trader Wall Street mengabaikan kabar ini. Sebagai tambahan, laporan klaim pengangguran awal dirilis kemarin. Angka laporan tetap tidak berubah, sebesar 375.000. Jumlah warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran untuk waktu yang lama turun 110.000 ke 2,86 juta, dan ini berdampak bullish untuk bursa saham.

Pasar properti AS terus meledak. Permintaan melebihi persediaan. Sehingga, harga rumah naik pada rata-rata 22% dibandingkan dengan tahun lalu pada akhir kuartal kedua. Setelah kenaikan tajam harga, permintaan mulai turun tapi harga masih tumbuh berdasarkan data baru mengenai pasar properti.

Indeks saham utama AS menyentuh titik tertinggi baru tahun ini. Semua ekspektasi untuk koreksi belum terpenuhi. Pada 13 Agustus, indeks S&P 500 melambung 20,8% sejak awal tahun ini, mencatatkan rekor pertumbuhan selama setahun penuh. Terlebih, masih ada 4,5 bulan lagi hingga akhir tahun. Kemungkinan besar koreksi pasar yang dapat dapat terjadi hingga akhir tahun. Di bawah skenario terbaik, indeks-indeks saham AS akan menutup tahun ini di level saat ini.

USDX diperdagangkan di 92,25. Indeks kemungkinan akan tetap dalam kisaran 92,60-93,20. Indikator teknikal mensinyalkan kenaikan tajam dalam indeks dolar AS. Namun, seperti yang kita ketahui, dolar AS tidak menerima dukungan baik dari the Fed maupun dari data inflasi. Sebaliknya, kabar itu terbilang negatif untuk dolar AS, inilah mengapa pullback dan konsolidasi mungkin terjadi.

Pasangan USD/CAD diperdagangkan di 1,2520. Harga kemungkinan akan berfluktuasi dalam kisaran 1,2480 - 1,2560. Dolar AS kemungkinan tidak akan menguat melawan loonie meski harga minyak melemah beberapa hari terakhir ini.

Saat ini, kita sebaiknya memantau bagaimana perdagangan akan berlangsung pada akhir pekan ini. Investor mengantisipasi koreksi di bursa saham AS.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading