logo

FX.co ★ UE Ancam Inggris dengan Sikap Tegas Akibat Ketidakpatuhan Brexit

UE Ancam Inggris dengan Sikap Tegas Akibat Ketidakpatuhan Brexit

Euro mengalami penurunan singkat pada hari Senin, namun setelah itu berbalik dan kembali diperdagangkan naik, berkat laporan kepercayaan investor UE yang kuat. Jelas, angka yang lebih baik daripada prakiraan tersebut mendukung aset-aset berisiko di tengah rendahnya volume perdagangan.

UE Ancam Inggris dengan Sikap Tegas Akibat Ketidakpatuhan Brexit

Penurunan tipis tersebut disebabkan oleh laporan pesanan pablik Destatis, yang tiba-tiba jatuh akibat lemahnya permintaan domestik. Data bulan April mengatakan pesanan manufaktur di Jerman turun sebanyak 0,2% month-over-month, namun tidak termasuk pesanan besar, yang naik sebanyak 1,5%.

Menurut laporan, pesanan domestik tergelincir sebnayak 3,4%, sementara pesanan luar negeri meningkat sebanyak 2,7%. Sementara itu, omzet manufaktur turun sebanyak 2,6%.

UE Ancam Inggris dengan Sikap Tegas Akibat Ketidakpatuhan Brexit

Seperti yang dinyatakan di atas, data tersebut menekan euro, namun itu diimbangi oleh laporan kepercayaan investor UE yang kuat. Menurut Sentix, indeks tersebut kembali naik pada Juni ini, menyentuh 28,1 poin. Ini adalah nilai tertinggi yang tercatat sejak Februari 2018.

Pada saat yang sama, indeks situasi saat ini meningkat menjadi 21,3 poin, sementara ekspektasi sedikit jatuh menjadi 35,3 poin. Penurunan ini sebagian besar diakibatkan oleh ketidakpastian atas kebijakan ECB di masa mendatang. Bagaimanapun, barometer inflasi tetap negatif, sebesar -42,25 poin, yang mengisyaratkan bahwa para investor memperkirakan tekanan inflasi akan berlanjut.

UE Ancam Inggris dengan Sikap Tegas Akibat Ketidakpatuhan Brexit

Para ekonom Sentix juga yakin bahwa tekanan harga akan bertahan selama musim panas ini, sehingga ECB tidak dapat menghindari diskusi mengenai perubahan kebijakan yang jauh lebih awal. Namun, ada sedikit peluang bahwa hal itu akan terjadi selama pertemuan pekan ini, karena bank sentral kemungkinan besar akan menunggu data selanjutnya sebelum mengambil sikap yang menentukan.

Sehubungan dengan pasar valas, target terdekat para pembeli berada di dasar angka ke-22, tempat bergantungnya banyak hal pada hari ini. Pergerakan harga ke atasnya akan mengarah pada gelombang baru pertumbuhan menuju 1.2225 dan 1.2250, sementara penurunan menuju 1.2155 ke bawah akan menghasilkan koreksi menurun yang lebih besar ke 1.2210 dan 1.2070.

GBP

Pada hari Senin pound jatuh, sebagian diakibatkan oleh kenaikan kasus COVID-19 selanjutnya. Tampaknya ada jenis virus lain yang tengah menyebar di wilayah ini, yang 40% lebih menular daripada jenis sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan masih terlalu dini untuk mencabut pembatasan karantina.

Namun sisi positifnya, pelonggaran pembatasan secara bertahap mendorong naik harga rumah Inggris dengan laju tercepat dalam hampir tujuh tahun. Laporan untuk bulan Mei menunjukkan bahwa harga naik sebesar 9,5% year-on-year dan 1,3% month-over-month. Saat ini, harga rata-rata properti senilai £ 261,743.

UE Ancam Inggris dengan Sikap Tegas Akibat Ketidakpatuhan Brexit

Kenaikan tajam harga ini mendukung pound, mengembalikannya ke level sebelumnya. Untuk lebih spesifik, tekanan beli di sekitar 1.4117 mendorong mata uang ini ke dasar angka ke-42, tempat banyak hal akan bergantung pada hari ini. Penembusannya dan pergerakan harga ke atas 1.4200 akan menyebabkan lompatan yang lebih besar menuju 1.4245 dan 1.4310, sementara penurunan ke bawah 1.4130 akan menghasilkan penurunan lebih lanjut menuju 1.4085 dan 1.4040.

Namun, keruntuhan hanya akan terjadi jika UE benar-benar menggunakan tindakan pembalasan yang keras terhadap Inggris. Hingga saat ini, masalah kepatuhan pada Brexit belum terselesaikan, sehingga UE mengancam akan memulai tindakan hukuman jika Inggris tidak mengakhiri langkah dan ancaman sepihak.

Negosiasi dijadwalkan Rabu ini, di mana kedua belah pihak akan mencoba mencari solusi untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut di Irlandia Utara. Sebelumnya, Inggris meminta UE untuk mempertimbangkan kembali perjanjian Brexit, namun UE menolaknya. Irlandia Utara terus menjadi sorotan dalam hubungan Inggris-Uni Eropa sejak Inggris meninggalkan blok tersebut awal tahun ini. Ada protes keras terhadap pemeriksaan perbatasan baru dan prosedur bea cukai yang birokratis.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading