logo

FX.co ★ Negara-Negara G7 Sepakat Untuk Mengenakan Pajak Pada Perusahaan Multinasional. Sementara Itu, Euro Meroket Berkat Data Pasar Tenaga Kerja AS

Negara-Negara G7 Sepakat Untuk Mengenakan Pajak Pada Perusahaan Multinasional. Sementara Itu, Euro Meroket Berkat Data Pasar Tenaga Kerja AS

Negara-negara G7 telah sepakat untuk mengenakan pajak pada perusahaan multinasional. Mereka sepakat untuk membuat tarif pajak perusahaan minimum menjadi setidaknya 15% guna mengumpulkan dana yang akan membantu pemerintah mengatasi dampak COVID-19. Rincian utamanya belum diklarifikasi, akan tetapi kesepakatan itu diharapkan akan mengurangi ketegangan di antara banyak negara.

Negara-Negara G7 Sepakat Untuk Mengenakan Pajak Pada Perusahaan Multinasional. Sementara Itu, Euro Meroket Berkat Data Pasar Tenaga Kerja AS

Yang pasti adalah perusahaan juga harus membayar lebih banyak pajak di negara tempat mereka melakukan penjualan. Kemungkinan besar, sasarannya adalah raksasa teknologi seperti Amazon dan Facebook.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, pada catatan yang berbeda mengatakan, bahwa Presiden Joe Biden berencana untuk memicu rencana pengeluaran $ 4 triliun, walaupun ada fakta bahwa langkah itu dapat memicu inflasi. Dia menambahkan bahwa mengakhiri tahun dengan suku bunga yang sedikit lebih tinggi akan berdampak positif baik bagi masyarakat dan Federal Reserve.

Beberapa pihak yang berwenang juga percaya kalau kenaikan harga yang sedang berlangsung akan berumur pendek, walaupun ada beberapa, tetapi sebagian besar dari Partai Republik, yang yang meyakini bahwa mengadopsi lebih banyak stimulus dapat memicu inflasi lebih lanjut.

Akan tetapi Yellen menyatakan bahwa pengeluaran $ 400 miliar tidak cukup untuk mendorong inflasi yang melebihi tingkat targetnya, dan setiap lonjakan harga akan hilang pada awal tahun depan.

Bersangkutan dengan statistik makro lainnya, data terbaru tentang ketenagakerjaan sedikit mengecewakan, karena di satu sisi, jumlah pekerjaan baru jauh lebih rendah dari yang diharapkan, sementara itu di sisi lain, tingkat pengangguran telah turun sehingga dapat memaksa Federal Reserve untuk mempertimbangkan pengurangan awal program pembelian obligasi.

Negara-Negara G7 Sepakat Untuk Mengenakan Pajak Pada Perusahaan Multinasional. Sementara Itu, Euro Meroket Berkat Data Pasar Tenaga Kerja AS

Departemen Tenaga Kerja AS memberitakan bahwa jumlah pekerja non-pertanian melonjak 559.000 pada bulan Mei, bukan seperti yang diproyeksikan pada 650.000. Secara keseluruhan, lapangan kerja masih 7,6 juta dibawah tingkat pra-pandemi, yang berarti masih perlu setidaknya 12 bulan untuk kembali ke tingkat sebelumnya.

Tetapi, dalam hal pekerjaan di industri rekreasi dan perhotelan, tercatat pertumbuhan yang signifikan. Sekitar 292.000 pekerjaan ditambahkan setiap bulan, serta mengurangi tingkat pengangguran menjadi 5,8%. Upah rata-rata per jam juga meningkat 0,5% pada bulan Mei, mendorongnya ke angka $30,33. Begitu juga pertumbuhan upah tahunan dipercepat menjadi 2,0%.

President Fed bagian Cleveland, Loretta Mester, memberitakan bahwa bank sentral akan menunggu lebih banyak data ketenagakerjaan, sebelum mereka mempertimbangkan untuk mengurangi program pembelian obligasi mereka. Pada beberapa menit terakhir, The Fed juga memberitakan, akan mulai mengurangi pembelian bulanannya sebesar $ 120 miliar, hanya setelah adanya "kemajuan signifikan" dalam inflasi dan lapangan kerja.

Berita penting lainnya adalah data pesanan baru, yang menunjukkan penurunan yang signifikan pada bulan April yang lalu. Menurut data, pesanan manufaktur turun 0,6%, karena pesanan barang tahan lama, turun 1,3% serta pesanan alat transportasi juga turun 6,6%.

Banyak yang akan tergantung pada euro, karena hari ini euro terdorong ke 1,2190. Apabila tembus di atas level ini, pastinya akan menghasilkan lompatan yang jauh lebih besar ke 1,2215 dan 1,2250, sementara bila konsolidasi di bawahnya, akan menyebabkan runtuh ke 1,2150 dan kemudian ke 1,2120.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading