Harga minyak naik lebih dari 3% pada hari Senin di tengah berita bahwa negosiasi untuk dimulainya kembali kesepakatan nuklir 2015 menjadi semakin sulit.
Faktanya, pada hari Minggu, Iran mengatakan bahwa perjanjian mereka dengan PBB telah berakhir, sehingga kekuatan PBB untuk memantau fasilitas nuklir Irak akan segera di cabut. Namun, semua data yang dikumpulkan tidak akan di hapus, seperti yang disepakati oleh Iran dan Badan Energi Atom Internasional. Kedua belah pihak juga memutuskan untuk memperpanjang kesepakatan selama satu bulan lagi.
Para diplomat memperingatkan bahwa menolak memperbarui perjanjian pemantauan dapat menggagagalkan negosiasi yang sudah rapuh mengenai kesepakatan nuklir 2015.
Brent berjangka naik 3% ($ 2.02), sehingga harga saat ini berada pada $ 68.46. Sementara itu, WTI melonjak 3.9% ($ 2.47), sehingga mencapai angka $ 66.05.
Seperti yang disebutkan di atas, negosiasi kesepakatan nuklir 2015 menjadi semakin sulit.
Direktur Energi Berjangka, Bob Yauger, mengatakan bahwa kendala terdapat di sisi Iran.
Tetapi analis di Goldman Sachs meyakinkan bahwa bahkan jika Iran meningkatkan produksi dan pasokannya, permintaan global masih akan mengimbanginya.