logo

FX.co ★ AUD/USD: Dolar Australia diperkirakan turun

AUD/USD: Dolar Australia diperkirakan turun

AUD/USD: Dolar Australia diperkirakan turun

Para ahli yakin bahwa dinamika dolar Australia saat ini akan berubah menjadi gerakan menurun. Hal ini didukung oleh langkah Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mengekang pertumbuhan mata uang tersebut.

Menurut analis, regulator Australia berencana mengontrol kekuatan mata uang nasional. Kemarin, mereka mengumumkan perluasan program pelonggaran kuantitatif (QE) senilai $100 miliar, yang saat ini sedang dilaksanakan dengan kecepatan tinggi - 5 miliar dolar Australia per minggu. Jangka waktu QE yang ada akan berakhir pada pertengahan April 2021. Dengan demikian, para ahli percaya bahwa jumlah tambahan uang beredar akan hampir sepenuhnya menutupi prakiraan defisit anggaran tahunan negara.

Selain itu, strategi RBA saat ini juga termasuk menjaga suku bunga tetap sebesar 0,1%. Regulator diperkirakan tidak akan mengubahnya hingga 2024. Namun, para ahli menekankan bahwa ini hanya mungkin terjadi jika inflasi cukup rendah. Mereka percaya bahwa tingkat regulasi saat ini membantu menahan pertumbuhan mata uang nasional.

Menyusul keputusan RBA, mata uang Australia mengalami penurunan sementara, tetapi kemudian berhasil mengatasi suasana negatif. Pada hari Rabu, pasangan AUD/USD diperdagangkan hampir di level 0,7609, menjaga stabilitas relatif. Para analis berpendapat bahwa setelah level 0,7600 ditembus, reversal ke atas mungkin terbentuk. Jika ini terjadi, maka pasangan AUD/USD akan turun ke level 0,7400 ke bawah.

AUD/USD: Dolar Australia diperkirakan turun

Para ahli berpendapat bahwa penurunan harga komoditas yang berkepanjangan juga menambah tekanan pada AUD. Mata uang nasional Australia terpukul oleh penurunan tajam harga bijih besi China. Perlu diingat bahwa dolar Australia adalah mata uang komoditas, dan China adalah mitra dagang utama negara tersebut. Dengan demikian, situasi saat ini tidak menambah hal positif bagi pasangan ini, melainkan berkontribusi pada pelemahan posisinya.

Meskipun demikian, para ahli menganggap berinvestasi pada mata uang komoditas, khususnya dalam AUD, bisa sangat menguntungkan. Mereka mencatat peningkatan permintaan komoditas secara bertahap seiring dengan bangkitnya ekonomi global dari krisis virus corona. Sejumlah analis percaya bahwa apa yang disebut "kebijakan mata uang lemah" yang diterapkan oleh banyak negara akan membantu ekonomi global mengatasi dampak negatif COVID-19. Para ahli menyimpulkan bahwa sebagian besar negara tertarik untuk membatasi pertumbuhan mata uang nasional, tidak terkecuali di Australia.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading