logo

FX.co ★ EUR/USD: ECB merilis prakiraan positif bagi ekonomi UE, namun bank-bank lain memperkirakan hal sebaliknya.

EUR/USD: ECB merilis prakiraan positif bagi ekonomi UE, namun bank-bank lain memperkirakan hal sebaliknya.

Kemarin, setelah Presiden ECB, Christine Lagarde, memberikan pidatonya, tercatat bahwa permintaan euro mulai menurun, padahal pidato tersebut sebagian besar membahas mengenai sistem perbankan Uni Eropa dan perkiraan keuntungan. Lagarde juga mengatakan bahwa meskipun penyebaran virus korona dan karantina telah dimulai, ekspektasi Bank Sentral Eropa untuk pertumbuhan ekonomi di zona eropa tetap positif.EUR/USD: ECB merilis prakiraan positif bagi ekonomi UE, namun bank-bank lain memperkirakan hal sebaliknya.

Menurut Lagarde, faktanya, banyak ketidakpastian yang sebelumnya menggelapkan prospek ekonomi kini telah teratasi. Secara khusus, terkait dengan pemilu AS, kesepakatan perdagangan Brexit, dan vaksinasi di UE. Pada saat yang sama, presiden ECB juga mengatakan kebijakan moneter dan dukungan yang diberikan kepada seluruh sistem akan terus berlanjut pada tingkat yang sama.

Oleh karena itu, Bank Sentral memperkirakan ekonomi UE akan dapat tumbuh sebesar 3.9% di tahun 2021 ini, terutama jika pemerintah akhirnya mencabut penerapan lockdown yang saat ini sedang berlangsung. Masih menurut Lagarde, awal tahun ini akan lebih positif dari perkiraan sebelumnya.

Namun, beberapa bank lain malah berpendapat sebaliknya dan telah menurunkan perkiraan mereka, akhirnya hal ini membuat banyak investor gelisah. Dalam laporan baru-baru ini, JPMorgan mengatakan bahwa mereka memproyeksikan ekonomi UE turun 1% pada kuartal pertama, sementara UBS mengatakan mereka memperkirakan ekonomi akan turun 0.4%. Goldman Sachs juga mengatakan bahwa mereka memprediksi penurunan kecil dengan ketidakpastian dan risiko besar.

Bagaimanapun, ECB akan kembali mengadakan pertemuan minggu depan dimana mereka akan membahas masa depan kebijakan moneter. Namun hari ini, bank akan merilis laporan mengenai perpanjangan program pembelian obligasi darurat, yang akan dipantau secara ketat oleh para pedagangan.

Sebenarnya Lagarde sudah menyinggung permasalahan ini kemarin, dimana dia mengatakan jika paket bantuan baru terlalu besar maka tidak perlu digunakan secara penuh. Namun jika dirasa kurang, Lagarde mengatakan program pembelian obligasi bisa kembali ditingkatkan, yang akan berujung pada penurunan mata uang Eropa.

Lagarde juga mengatakan bahwa ECB akan memantau secara ketat pertumbuhan euro terhadap dolar, karena hal ini akan memberikan tekanan pada inflasi dan mengurangi biaya impor.

Mengenai inflasi, Bank Sentral Jerman kemarin juga merilis perkiraannya, yaitu kenaikan sekitar 3.1% selama 12 bulan kedepan. Namun, ini hanya perkiraan rata-rata para ekonom yang disurvei. Secara keseluruhan, Bundesbank memperkirakan bahwa inflasi di Jerman akan naik menjadi 1.8% tahun ini, dari -0.7% pada akhir tahun 2020. Pendorong utama pertumbuhan adalah kenaikan harga bensin, setelah diberlakukannya pajak emisi, serta berakhirnya pengurangan PPN sementara, yang dilakukan pemerinta pada musim panas lalu.

EUR/USD: ECB merilis prakiraan positif bagi ekonomi UE, namun bank-bank lain memperkirakan hal sebaliknya.

Sedangkan di Amerika Serikat, laporan resmi mengatakan bahwa CPI naik 0.4% di bulan Desember, setelah naik 0.2% pada November. Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, kenaikan utama disebabkan oleh kenaikan harga bensin 8.4%, serta kenaikan harga pangan 0.4%.

EUR/USD: ECB merilis prakiraan positif bagi ekonomi UE, namun bank-bank lain memperkirakan hal sebaliknya.

Indeks dasarnya, yang tidak memperhitungkan kategori volatil, juga tumbuh sebesar 0.1%. Adapun tingkat pertumbuhan tahunan harga konsumen tetap di 1.6%.

EUR/USD: ECB merilis prakiraan positif bagi ekonomi UE, namun bank-bank lain memperkirakan hal sebaliknya.

Perlambatan dalam inflasi inti ini menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menggunakan perubahan kebijakan moneter yang sangat diantisipasi. Tetapi Jika stimulus fiskal baru diadopsi oleh pemerintah, Bank Sentral AS dapat mempertimbangkan perubahan untuk mencegah kondisi ekonomi yang terlalu panas.

Sehubungan dengan pasangan EUR/USD, pergerakan bearish diperkirakan akan bertahan di pasar. Khususnya, jika kutipan turun di bawah 1.2180, euro memiliki peluang yang sangat tinggi untuk jatuh ke 1.2130, lalu ke 1.2080 dan 1.2010. Tetapi jika data AS yang akan datang ternyata lebih lemah dari yang diharapkan, maka EUR/USD dapat naik menuju 1.2225.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading