logo

FX.co ★ Gambaran umum pasangan EUR/USD. 15 Desember. Runtuhnya harapan terakhir Donald Trump. Electoral College menangkan Joe Biden.

Gambaran umum pasangan EUR/USD. 15 Desember. Runtuhnya harapan terakhir Donald Trump. Electoral College menangkan Joe Biden.

timeframe 4 jam

Gambaran umum pasangan EUR/USD. 15 Desember. Runtuhnya harapan terakhir Donald Trump. Electoral College menangkan Joe Biden.

Rincian teknikal:

Channel regresi linear atas: arah - ke atas.

Channel regresi linear bawah: arah - ke atas.

Moving average (20; diperhalus) - ke atas.

CCI: 121.1606

Pekan yang baru telah dimulai. Namun, masalahnya tetap sama. Pasangan mata uang EUR/USD melanjutkan gerakan naik yang sama sekali tidak berdasar. Pasca koreksi kecil lainnya ke garis moving average, pergerakan naik berlanjut. Kami telah berulang kali mengatakan bahwa tidak penting apa pun latar belakang fundamentalnya, Anda harus selalu melakukan trading berdasarkan gambaran teknikal. Sekarang, pernyataan tersebut lebih penting daripada sebelumnya. Menurut "fundamental", euro harusnya telah memulai penurunan cukup besar beberapa bulan lalu, namun mata uang ini justru terus memperbarui titik tertinggi 2,5 tahun. Jadi, jangan melakukan trading melawan tren. Lebih baik mengikutinya seraya mengingat kemungkinan pembalikkan ke bawah dan penurunan kuat pasangan ini.

Pada akhir pekan lalu, ada dua peristiwa cukup penting yang kami bahas pada akhir pekan lalu. Peristiwa itu adalah rapat ECB dan KTT UE. Jika KTT UE lebih formal untuk pasangan euro/dolar, maka keputusan yang diambil di rapat regulator Eropa mungkin telah menyebabkan penurunan mata uang euro, karena perluasan program pelonggaran kuantitatif, merupakan "faktor bearish" bagi mata uang tersebut. Namun, para trader mengabaikan acara ini. Jadi, euro terus naik. Para trader terus mengabaikan fakta terpenting - pada kuartal keempat, perekonomian UE akan kembali merosot sebanyak 2-3% (ini bahkan dinyatakan oleh kepala ECB, Christine Lagarde), berbanding terbalik dengan AS, di mana pertumbuhan dapat tercatat. Oleh karena itu, kami terus bersikeras bahwa euro sangat jenuh beli, dan pasar terus mengembang seperti gelembung sabun.

Sementara di AS, latar belakang fundamental nyaris kosong. Sebulan yang lalu, hampir setiap hari, kami menyaksikan pernyataan baru dari Donald Trump, rombongan, atau lawannya, serta peristiwa menarik dan penting, namun, kini semuanya tenang. Trump kalah dalam pemilu dan seluruh Amerika. Semua media Amerika langsung tenang. Sebagian besar media hanya beralih dari tokoh Trump ke peristiwa lain yang lebih menarik. Dengan demikian, bahkan semua upaya Trump untuk menggugat hasil pemilu atau penghitungan suara di suatu negara bagian dipandang dengan malas. Dan hasil Trump cukup "bagus": sekitar 30 tuntutan hukum di pengadilan di berbagai negara bagian dan hampir semuanya ditolak karena kurangnya bukti. Pada hari Sabtu, diketahui bahwa Mahkamah Agung AS menolak gugatan negara bagian Texas yang diikuti 17 negara bagian lainnya. Tentu saja, 17 negara bagian ini dikepalai oleh Partai Republik. Pendukung Donald Trump menuntut untuk membatalkan hasil pemilu di Negara Bagian Georgia, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin. Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, berargumen bahwa negara bagian ini tidak mematuhi aturan dan regulasi yang berkaitan dengan pemrosesan surat suara. Namun, Mahkamah Agung AS telah memutuskan bahwa tidak ada dasar hukum atau faktual untuk meluncurkan penyelidikan yudisial. Ingat bahwa sebelumnya, Mahkamah Agung AS yang sangat diharapkan Trump. Faktanya adalah bahwa enam dari sembilan hakim Mahkamah Agung ditunjuk pada waktu yang berbeda oleh Partai Republik, sehingga mereka dapat membantu Presiden saat ini jika terjadi kemungkinan kecurangan pemilu. Ini tepatnya yang diharapkan Trump ketika ia bergegas menunjuk "orangnya sendiri" (Amy Barrett) ke kursi Mahkamah Agung yang kosong setelah Ruth Ginsburg wafat. Seperti yang Anda lihat, ini sama sekali tidak memberi keuntungan pada, jadi usaha dengan Mahkamah Agung juga bisa dianggap gagal total. Di Twitter, Trump menulis: "Mahkamah Agung mengecewakan kami. Tidak ada kebijaksanaan, tidak ada keberanian!" Pada gilirannya, sekretaris pers administrasi Gedung Putih, Kaylee McEnany, berkata: "Pengadilan mengelak, Anda tidak dapat mengatakan sebaliknya. Mereka menutupi diri mereka dengan masalah prosedural dan menolak menggunakan kekuasaan yang diberikan kepada mereka untuk mematuhi konstitusi." Menurut McEnany, pengadilan digelar dengan bukti penyimpangan pemilu yang tak terbantahkan, namun, "semuanya diabaikan". Menurut sekretaris pers, Mahkamah Agung AS menolak klaim tersebut karena negara bagian Texas tidak dapat menjelaskan atas dasar apa otoritasnya tertarik dengan proses pemilihan dan penghitungan suara di negara bagian lain. Namun, sangat sulit bagi publik untuk berpihak pada tim Donald Trump dalam hal ini, karena sejauh ini tidak ada bukti kesalahan dari Partai Demokrat. Dan ini bukan hanya keinginan kami, keinginan warga Amerika, ini adalah pernyataan Donald Trump yang telah berulang kali menyatakan "pelanggaran", "bukti yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat". Namun, seperti yang dapat kita lihat, Presiden AS saat ini sekali lagi membuat pernyataan yang belum dikonfirmasi, sehingga mayoritas warga Amerika tetap berada di pihak Mahkamah Agung dan Joe Biden, yang memenangkan pemilu dengan selisih lebar. Di saat yang sama, kuasa hukum Trump, Rudy Giuliani, mengatakan bahwa kasus tersebut dibatalkan karena "kapasitas prosedural", sehingga kini ia akan merujuk kasus tersebut ke pengadilan negeri. "Kami belum selesai," kata Giuliani.

Selain itu, pada hari Senin, pemungutan suara digelar di Electoral College. Kami telah mengatakan bahwa ini adalah formalitas sederhana, namun masih ada kejutan. Tetapi, pemilihan ini tetap tidak memengaruhi hasil pemungutan suara secara keseluruhan: Joe Biden menang, seperti yang diperkirakan. Mata uang AS, meskipun pemilu AS telah berakhir, negara tersebut perlahan keluar dari krisis, vaksinasi massal penduduk dimulai, pasar saham baru-baru ini menunjukkan rekor, dan terus turun. Oleh karena itu, kami terus menyarankan para trader agar mempertimbangkan posisi beli, terutama karena kedua channel regresi linier masih mengarah ke atas, seperti garis moving average. Kini tidak ada sinyal akhir pergerakan naik, terlepas dari data dari laporan COT dan "fundamental".

Gambaran umum pasangan EUR/USD. 15 Desember. Runtuhnya harapan terakhir Donald Trump. Electoral College menangkan Joe Biden.

Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada 15 Desember sebesar 66 poin dan dikategorikan "rata-rata". Jadi, kami perkirakan pasangan ini hari ini akan bergerak di antara level 1,2082 dan 1,2214. Pembalikkan indikator Heiken Ashi ke bawah mengisyaratkan babak baru pergerakan korektif.

Level support terdekat:

S1 – 1,2146

S2 – 1,2085

S3 – 1,2024

Level resistance terdekat:

R1 – 1,2207

R2 – 1,2268

R3 – 1,2329

Rekomendasi trading:

Pasangan EUR/USD tengah berupaya melanjutkan pergerakan naiknya. Jadi, disarankan untuk tetap dalam order beli dengan target di level 1,2207 dan 1,2268 hingga indikator Heiken Ashi berbalik ke bawah. Disarankan untuk mempertimbangkan order jual jika pasangan ini ditetapkan di bawah moving average dengan target di level 1,2085 dan 1,2024.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading