logo

FX.co ★ Kemenangan euro: apakah perselisihan dengan dolar telah selesai?

Kemenangan euro: apakah perselisihan dengan dolar telah selesai?

Kemenangan euro: apakah perselisihan dengan dolar telah selesai?

Pada akhir pekan ini, mata uang Eropa dapat bernapas lega dan merayakan kemenangan: euro berhasil menang melawan rivalnya, dolar. Euro adalah pemenangnya dengan menyusul dolar dan menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Para pakar meyakini bahwa tren ini akan berlanjut dalam beberapa pekan mendatang.

Saat ini, sebagian besar faktor eksternal dan internal berpihak pada mata uang Eropa. Sebelumnya, euro menerima dukungan kuat dari inisiatif Komisi Eropa, yang menyediakan suntikan keuangan yang besar ke dalam ekonomi zona euro sejumlah 750 miliar euro. Dapat diingat bahwa jumlah ini ditujukan untuk memulihkan ekonomi negara-negara Eropa yang paling terdampak pandemi COVID-19.

Menyusul rencana yang belum diungkapkan tersebut, euro telah menjadi keuntungan tersendiri bagi investor yang meninggalkan dolar, yang dianggap sebagai aset safe haven. Keadaan ini menambah optimisme terhadap euro, dan mengambil kesempatan untuk mendekati dolar. Upaya mata uang tunggal ini berhasil, namun persetujuan program bantuan keuangan pada mayoritas peserta blok Euro adalah penting untuk kemenangan akhir. Keputusan pada isu ini akan diambil hari ini, 4 Juni, pada rapat ECB. Sebagai tambahan, pasar siap menghadapi pengembangan program ini, dengan harapan suntikan tambahan sebesar 500 miliar euro. Menurut para pakar, jika harapan-harapan ini tidak tercapai, mata uang Eropa akan mengalami tekanan yang sangat besar, yang mendorong pasangan EUR/USD turun. Menurut para analis, jumlah 750 miliar euro yang dianggarkan sebelumnya mungkin tidak cukup untuk menutup seluruh biaya yang dikeluarkan di zona euro.

Para pakar telah membentuk tiga skenario potensial untuk rapat ECB saat ini. Dalam kasus pertama, Christine Lagarde, kepala ECB akan mempertahankan keadaan seperti sebelumnya, dengan mengambil posisi tunggu dan lihat. Dalam situasi tersebut, hanya memori-memori euforia yang akan tersisa untuk mata uang Eropa, karena euro diperkirakan akan melempem dalam segala aspek.

Skenario kedua akan menghasilkan ekspansi program bantuan keuangan yang diharapkan sejumlah 250 miliar euro. Menurut para analis, sebagian aliran dana tambahan lebih baik daripada tidak sama sekali. Dalam situasi ini, ekonomi zona euro akan tercatat dalam tinta hitam dan pemulihannya akan lebih cepat, meskipun negara-negara yang paling terdampak COVID-19 akan lebih sulit dalam memulihkan ekonominya. Keputusan seperti ini akan berdampak positif pada dinamika mata uang tunggal, namun pertumbuhan mata uang euro akan tertahan.

Dalam kasus ketiga, yaitu yang paling positif, pasar dapat memperhitungkan program bantuan keuangan berskala besar ke ekonomi blok Euro dalam jumlah 500 miliar euro. Dalam situasi ini, euforia euro akan memuncak. Para analis menyimpulkan bahwa mata uang tunggal dapat melanjutkan perayaan kemenangan.

Hingga hari ini, mata uang tunggal Eropa mempertahankan mood yang riang, dengan melanjutnya tren kemarin. Dapat dicatat bahwa pada Rabu malam, 3 Juni, euro naik 0,2% ke $1.1193, mencapai level tertinggi 11 pekan. Euro memanfaatkan pelemahan dolar, yang turun drastis terhadap sebagian besar mata uang utama dunia. Alasan penurunan USD ini adalah penyebaran risk appetite yang meningkat dari investor. Pada Kamis pagi, 4 Juni, pasangan EUR/USD diperdagangkan dalam rentang 1.1215 - 1.1216. Setelahnya, pasangan ini turun tipis, namun mood riang masih terjaga. Dalam mengantisipasi rapat ECB, pasangan EUR/USD turun tipis ke level 1.1208 - 1.1209, namun tidak kehilangan optimismenya.

Terkait harapan keuangan, euro telah tumbuh dengan aktif selama tujuh hari terakhir. Menurut para pakar, ini adalah rangkaian kemenangan EUR terpanjang sejak Desember 2013. Depresiasi dolar saat ini, yang sangat mencolok terhadap latar belakang "euforia", didorong oleh sejumlah faktor. Diantaranya adalah antisipasi pembukaan ekonomi-ekonomi zona euro setelah karantina panjang, yang diperkenalkan karena penyebaran virus corona, dan ekspektasi positif dari pemberlakukan kebijakan insentif oleh sebagian besar bank sentral.

Meskipun sentimen negatif terus tumbuh terhadap dolar, aset-aset AS tetap menarik bagi kebanyakan investor. Para pakar menganggap penurunan dolar saat ini adalah semacam koreksi. Menurut para analis, waktunya telah tiba untuk menilai kembali strategi terkini Federal Reserve. Saat ini, Jerome Powell, ketua Fed, perlu menimbang pro dan kontra kebijakan likuiditas tanpa batas. Penting untuk Federal Reserve untuk tidak melewatkan momen ini saat koreksi USD dapat berubah menjadi kolaps mendalam mata uang nasional AS tersebut.

Menurut para pakar, pelemahan dolar akan menguntungkan ekonomi global dalam jangka menengah. Tren ini akan mendukung proses pemulihan ekonomi lainnya dengan menyeimbangkan aliran modal. Para analis yakin bahwa upaya dari Fed tidaklah sia-sia dan bahwa ia melakukan pekerjaannya dengan sempurnya. Namun, sekarang adalah waktunya untuk keluar dari stimuli, dan seberapa mulus transisi ini pada pihak Fed.

Para pakar, setelah menganalisis kemenangan mata uang Eropa saat ini, memperingatkan pasar terhadap kegembiraan yang berlebihan. Mereka yakin bahwa poin dalam perebutan kepemimpinan antara EUR dan USD belum selesai. Para analis mengingat volatilitas latar belakang eksternal dan situasi yang tidak stabil di dalam ekonomi Amerika dan Eropa. Sekarang, mata uang Euro tengah bergembira, namun para ekonom menyimpulkan bahwa skalanya dapat mengarah ke mata uang AS di setiap waktu.

*Analisis pasar yang diposting disini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anda, namun tidak untuk memberikan instruksi untuk melakukan trading
Buka daftar artikel Buka artikel penulis ini Buka akun trading