FX.co ★ Apa yang akan diharapkan dari pimpinan ECB, Christine Lagrde?

Pemimpin Eropa telah memutuskan pencalonan untuk jabatan kepala ECB. Pada bulan Oktober, kepala IMF saat ini Christine Lagarde akan mengambil tongkat komando dari Mario Draghi. Berita ini datang kemarin menjelang akhir sesi AS dan memberikan tekanan pada euro, yang mencoba untuk tumbuh di tengah berita penolakan ECB untuk menurunkan suku bunga pada Juli.

Diperkirakan bahwa Lagarde akan mengambil langkah kebijakan insentif agresif dari Draghi. Ia tidak hanya akan menjadi wanita pertama yang akan memimpin ECB, tetapi juga pemimpin bank sentral pertama tanpa pengalaman di bidang ini. Hal ini telah menimbulkan pertanyaan mengenai peningkatan level kepercayaan diri yang sama dalam ekonomi global seperti Draghi.

Namun, ini tidak mungkin akan menjadi sesuatu yang mengejutkan atau mengagetkan. Contohnya, Federal Reserve, untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, dipimpin oleh seorang pria tanpa memiliki pendidikan ekonomi profesional. Selain itu, Jerome Powell tidak dapat menceritakan banyak pengalaman yang sama dalam kebijakan moneter seperti Janet Yellen.

Perlu dicatat bahwa penurunan awal di euro, meskipun kecil, menunjukkan keinginan pasar untuk melihat seseorang yang lebih berpengalaman dalam kebijakan moneter dalam posisi ini. Namun pemilihan telah terjadi, dan proses ini tidak berhenti.

Christine Lagarde sama sekali bukan bankir bank sentral sentral lama, jadi anda harus bersiap-siap untuk banyak intrik dan ketidakstabilan. Karena Lagarde terutama adalah politisi, ia lebih cenderung mengandalkan staf ECB. Artinya, keputusannya mungkin tergantung pada kepala ekonom ECB Philip Lane, pengaruhnya pada kebijakan regulator akan signifikan. Komentar terbaru Lane mengisyaratkan pembelian aset.

Perubahan tidak terduga dalam periode genting

Tentunya, pilihan dalam memilih Lagarde - sebuah kejutan bagi banyak orang. Dalam beberapa bulan, spekulasi telah berputar disekitar pasar untuk calon kandidat seperti pimpinan Bundesbank, Jens Weidmann, perwakilan dari Bank of France Benoit Coeur dan Francois Villeroy. Erkki Liikanen, mantan ketua Bank of Finland, yang juga mencoba peran dalam memimpin ECB.

Dalam waktu normal, pengelolaan kebijakan moneter tidaklah sulit. Sekarang semuanya berbeda. Dunia keuangan penuh dengan kejutan dan ketidakpastian, dan selain itu tidak ada titik awal, dan Lagarde telah memiliki kesalahan di masa lampau

Pengadilan Perancis di tahun 2016 menyatakan dirinya bersalah atas kelalaian profesional, sementara Lagarde memegang jabatan menteri keuangan. Hukuman itu tidak ditetapkan, karena, menurut pengadilan, keputusan itu dibuat dalam konteks peran yang dimainkannya dalam perjuangan negara itu melawan krisis keuangan global.

Belum lama ini, Draghi berbicara mengenai kemungkinan pelonggaran kebijakan untuk mendorong inflasi ke arah 2%. Mengingat bahwa tingkat deposit telah berada di wilayah yang cenderung negatif, pergerakan tersebut dapat membahayakan bank yang harus membayar ECB untuk menjaga dananya pada neraca saldo

Pasar gelisah

Lagarde di awal perannya sebagai pemimpin ECB akan tanpa dukungan yang berarti. Tiga arsitek utama dari kebijakan insentif regulator untuk program pembelian aset, suku bunga yang lebih rendah dan ketentuan dari pinjaman rendah jangka panjang juga telah meninggalkan bank sentral atau akan segera melakukannya. Oleh karena itu, Mario Draghi mengundurkan diri di akhir Oktober, jabatan Coeure berakhir di akhir tahun, dan mantan ketua ekonom Peter Praet mengundurkan diri beberapa minggu lalu.

Penyelarasan kekuatan ini dapat memperburuk pasar keuangan, mengingat Wakil Presiden ECB Luis de Guindos, yang menjabat tahun lalu, juga tidak memiliki pengalaman di bank sentral. Hal ini akan tampak mengurangi tekanan pada dirinya di awal perjalanan karirnya.