Lima Negara dengan Suku Bunga Terendah

Pada bulan September, Federal Reserve AS memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2020. Namun, bahkan setelah langkah ini diambil, suku bunga kebijakan AS tetap relatif tinggi dibandingkan dengan negara lain. Di berbagai belahan dunia, terdapat negara-negara dengan suku bunga yang jauh lebih rendah, bahkan mendekati nol, yang berdampak signifikan terhadap perekonomian dan daya tarik investasi mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi negara-negara dengan suku bunga terendah.

Fiji

Negara kepulauan Pasifik ini memiliki salah satu suku bunga terendah di dunia. Pada pertengahan 2020, Bank Sentral Fiji memangkas suku bunga kebijakannya menjadi 0,25% sebagai tanggapan terhadap dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Langkah ini diambil untuk merangsang permintaan domestik dan memulihkan perekonomian yang sangat bergantung pada sektor pariwisata, yang terpukul keras oleh pandemi.

Jepang

Pada tahun 2024, Jepang menaikkan suku bunga acuannya dari wilayah negatif menjadi 0,25% untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Bank of Japan mengambil keputusan ini untuk mengatasi risiko inflasi yang meningkat. Selama bertahun-tahun, Jepang mempertahankan suku bunga di bawah nol untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inflasi, tetapi keluar dari deflasi memaksa regulator untuk mengubah kebijakannya menuju pengetatan.

Kamboja

Suku bunga di Kamboja saat ini berada di angka 0,87%. Negara ini mengadopsi kebijakan dovish pada musim semi 2021, memangkas suku bunga hingga mencapai rekor terendah 0,5%. Bank sentral bertujuan untuk mendukung sektor perbankan dan merangsang pertumbuhan ekonomi yang terdampak pandemi. Untuk rencana jangka pendek, regulator Kamboja bermaksud mempertahankan suku bunga rendah guna terus mendorong perekonomian.

Swiss

Regulator Swiss menetapkan suku bunga acuannya di angka 1,25% pada Juni 2024, turun dari 1,5%. Swiss National Bank mengambil langkah ini sebagai respons terhadap stabilnya inflasi yang turun menjadi 1,4%. Tujuan utama dari pelonggaran kebijakan moneter ini adalah untuk mendorong ekspansi ekonomi di tengah pertumbuhan yang lambat di sektor industri dan jasa. Sekarang, bank sentral sedang mempertimbangkan untuk terus memangkas biaya pinjaman menjadi 1% pada akhir 2024.

Cape Verde

Pada tahun 2021, bank sentral Cape Verde menurunkan suku bunga dari 1% menjadi 0,25% untuk mendongkrak permintaan domestik dan mengatasi krisis ekonomi yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Suku bunga kebijakan tetap rendah selama beberapa tahun. Namun, sejak 2023, suku bunga mulai naik secara bertahap, mencapai 1,5% pada bulan September 2024.