Bertaruh pada AI: Lima Saham Potensial yang Patut Dipantau

Saham teknologi akhir-akhir ini terpukul, dengan meningkatnya kekhawatiran akan resesi AS dan ketegangan trading yang menyeret sektor ini. Namun, banyak analis melihat penurunan saat ini sebagai peluang langka untuk membeli saham perusahaan yang berfokus pada AI dengan harga yang menarik. Sebagai salah satu industri yang tumbuh paling cepat dan paling transformatif,AI terus menawarkan keuntungan jangka panjang. Berikut adalah lima perusahaan yang diposisikan untuk memanfaatkan gelombang AI dan berpotensi memberikan keuntungan yang besar

Nvidia

Dalam ajang GTC 2025, Nvidia meluncurkan generasi terbaru chip AI yang menjanjikan loncatan besar dalam kemampuan komputasi. Perusahaan ini juga tengah bekerja sama dengan mitra besar seperti BlackRock dan Microsoft dalam dana infrastruktur AI senilai $30 miliar, yang difokuskan pada pengembangan pusat data dan sistem energi untuk mendukung permintaan AI yang terus meningkat. Analis memperkirakan inisiatif ini dapat mendorong harga saham Nvidia naik 15–20% dalam beberapa bulan ke depan.

Microsoft

Pada bulan Maret, Microsoft mengumumkan pembentukan divisi baru dalam unit Microsoft AI bernama Advanced Planning Unit (APU). APU akan fokus pada riset mendalam terkait dampak sosial, medis, dan ketenagakerjaan dari kecerdasan buatan. Microsoft juga berencana menginvestasikan $80 miliar untuk memperluas kapasitas pusat data pada 2025, mendukung pelatihan AI dan deployment cloud. Para analis menilai prospek ini menjanjikan, dengan prediksi bahwa saham Microsoft bisa naik 20–30% hingga akhir tahun.

Alphabet

Alphabet baru-baru ini merilis Gemini 2.0, model bahasa generasi terbaru yang mengungguli kompetitor—termasuk ChatGPT—dalam hal performa dan efisiensi. Perusahaan juga mengumumkan rencana investasi hingga $75 miliar pada tahun 2025 untuk infrastruktur AI, R&D, dan inovasi teknologi mutakhir, mempertegas ambisi mereka untuk mendominasi sektor ini. Analis memperkirakan saham Alphabet bisa naik 30% dalam beberapa bulan ke depan, bahkan hingga 50% dalam skenario bullish.

Amazon

Amazon meluncurkan versi terbaru dari asisten suaranya, Alexa+, yang kini terintegrasi dengan model AI internal bernama Nova. Bersama Anthropic, Amazon juga mengumumkan proyek superkomputer AI baru bernama Rainer, yang didukung oleh chip Trainium 2 buatan mereka sendiri, dirancang untuk menghadirkan kapasitas komputasi yang memecahkan rekor. Perkembangan ini diprediksi akan mendorong pertumbuhan harga saham, dengan proyeksi analis bahwa saham Amazon dapat meningkat 20% hingga akhir tahun.

Meta

Pada bulan Maret, Meta merilis Llama 4, upgrade terbaru dari model bahasanya, yang berfokus pada peningkatan interaksi berbasis suara dan menciptakan antarmuka percakapan yang lebih alami. Meta juga merencanakan belanja modal (capital expenditure) sebesar $60–65 miliar di tahun 2025, terutama untuk riset dan infrastruktur AI, termasuk pembangunan pusat data raksasa berkapasitas 2 gigawatt di Louisiana. Sentimen investor terhadap Meta tetap bullish, dengan Bank of America memproyeksikan potensi kenaikan 20–25% untuk harga saham Meta dari level saat ini.