Harga emas melonjak di atas $3,130 per ons pada hari Rabu, kembali mendekati level tertinggi yang terlihat pada sesi sebelumnya. Pergerakan ini didorong oleh meningkatnya aversi risiko, karena pasar mengantisipasi pengumuman tarif baru AS yang dapat semakin memperburuk ketegangan perdagangan global. Gedung Putih, sambil menahan rincian tentang sejauh mana tarif ini, mengumumkan bahwa penerapannya akan segera dilakukan setelah pengumuman tersebut. Komentar Presiden Trump menunjukkan bahwa berbagai negara mungkin akan terpengaruh, menyebabkan kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang signifikan.
Faktor tambahan yang mendukung kenaikan harga emas termasuk ekspektasi pemotongan suku bunga potensial, pembelian bank sentral yang berkelanjutan, dan permintaan yang kuat untuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas. Secara khusus, ETF emas Tiongkok mengalami peningkatan sebesar 233.000 ons bullion notional selama minggu lalu. Secara bersamaan, data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat mencerminkan kelemahan, terutama dalam angka pekerjaan dan laporan manufaktur yang mengecewakan. Investor kini mengalihkan perhatian mereka ke laporan nonfarm payroll pada hari Jumat, mencari kejelasan lebih lanjut tentang keputusan suku bunga Federal Reserve di masa depan.