Pada hari Rabu, dolar Selandia Baru menguat menjadi sekitar $0,574, melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya. Kenaikan nilai ini didorong oleh optimisme terkait sikap Presiden AS Donald Trump yang lebih moderat terhadap tarif. Pada hari Senin, Presiden Trump menyarankan penerapan selektif dari kenaikan tarif yang diusulkannya yang dijadwalkan pada 2 April, juga mengisyaratkan kemungkinan pengecualian, meskipun rincian spesifik tidak diungkapkan. Selain itu, S&P Global Ratings meramalkan bahwa Selandia Baru, bersama dengan ekonomi regional lainnya, kemungkinan akan mengalami dampak terbatas dari kebijakan perdagangan AS. Namun demikian, secara domestik, dolar Selandia Baru tetap berada di bawah tekanan karena diperkirakan akan ada pelonggaran moneter lebih lanjut. Reserve Bank of New Zealand telah mengindikasikan rencana untuk dua kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan April dan Mei, dengan kemungkinan pengurangan tambahan di akhir tahun.