TOKYO, JAPAN - Ekonomi Jepang menerima kabar kurang menggembirakan di bulan Maret 2025 ketika PMI Layanan yang diterbitkan oleh au Jibun Bank mengalami penurunan signifikan dari angka 53.7 pada bulan Februari lalu menjadi 49.5. Penurunan ini menandakan pergeseran dari zona ekspansi ke zona kontraksi, menimbulkan kekhawatiran tentang perlambatan di sektor jasa negara tersebut.
Data terbaru yang diperbarui pada 24 Maret 2025 ini menunjukkan bahwa sektor layanan, yang sebelumnya menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan minimal di awal tahun, kini menghadapi tantangan baru. Angka di bawah 50 umumnya dianggap menunjukkan kontraksi, sementara di atas 50 menunjukkan ekspansi. Dengan angka saat ini yang berada di 49.5, tekanan terhadap sektor layanan Jepang kian nyata di tengah tantangan ekonomi global.
Para ekonom dan pengamat pasar kini memantau situasi ini dengan seksama, mengingat sektor layanan merupakan bagian penting dari perekonomian Jepang. Perkembangan ini juga dapat mempengaruhi kebijakan moneter dan fiskal mendatang, karena pemerintah dan bank sentral Jepang mungkin perlu mempertimbangkan langkah-langkah stimulus tambahan untuk menjaga momentum pertumbuhan.