Dana Moneter Internasional (IMF) telah meningkatkan prakiraan pertumbuhan PDB mereka untuk Tiongkok sebesar 0,4 poin pada tahun 2023. Kini, organisasi ini memperkirakan bahwa tahun ini perekonomian Tiongkok akan berekspansi sebesar 5,4%.
Dari 26 Oktober hingga 7 November, tim IMF mengunjungi Tiongkok untuk membahas masalah perekonomian saat ini dengan para pejabat senior pemerintah Tiongkok, perwakilan sektor swasta, dan para pakar. Mereka bertukar pandangan mengenai prospek perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut, risiko-risiko yang terkait, dan potensi reformasi.
Kedua belah pihak setuju bahwa produk domestik bruto Tiongkok kemungkinan akan melampaui target pertumbuhan pemerintah sebesar 5% pada akhir tahun 2023, mencerminkan pemulihan produksi yang kuat setelah lockdown akibat COVID-19 yang berkepanjangan di seluruh negeri.
Namun, prospek untuk tahun depan tidak begitu cerah. IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan perekonomian Tiongkok akan mengalami penurunan menjadi 4,6% di tengah krisis utang yang membengkak di pasar properti dan permintaan eksternal yang lemah untuk produk-produk Tiongkok.
Sebelumnya, Administrasi Umum Bea Cukai melaporkan bahwa volume perdagangan luar negeri Tiongkok mengalami penurunan sebesar 2,5% dari tahun sebelumnya dan 6% sejak awal tahun 2023. Nilai perdagangan luar negeri mengalami penurunan menjadi $493,1 miliar. Dalam sepuluh bulan pertama tahun 2023, ekspor dari Tiongkok turun sebesar 5,6% menjadi $2,79 triliun dan impor turun sebesar 6,5% menjadi $2,1 triliun.