Ekspor LNG Rusia menjadi target baru sanksi AS

Menurut The Financial Times, sanksi Amerika yang menyasar Arctic LNG 2, proyek gas alam cair Rusia, dapat memicu gangguan dalam pasar energi global. Ini pertama kalinya AS menyasar langsung industri gas alam cair Rusia. Para ahli tidak yakin mengenai seberapa besar dampak sanksi tersebut tapi memperingatkan mengenai konsekuensi yang signifikan. Shaitah Akhtar, seorang spesialis di firma hukum Mishcon de Reya, percaya bahwa sanksi dapat sepenuhnya menghentikan sumber energi yang krusial ini. Terlebih, Departemen Keuangan AS memasukkan Arctic LNG 2 dalam daftar sanksinya pada awal November tahun ini. Para analis di Rystad Energy mengisyaratkan bahwa mungkin akan ada solusi bagi para investor Barat: yaitu, mereka dapat meminta izin agar proyek dikecualikan untuk sementara waktu dari sanksi baru. Pendekatan ini sebelumnya diambil Jepang terkait impor minyak Rusia di bawah proyek Sakhalin-2. Arctic LNG 2 tengah dibangun di Gydan Peninsula di utara Rusia. Proyek tersebut diharapkan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 19,8 juta ton LNG per tahun. Hasilnya akan dibagi ke tiga garis produksi, masing-masing dengan kapasitas sebesar 6,6 juta ton. Estimasi awal menunjukkan bahwa pabrik LNG tersebut akan mendorong produksi LNG Rusia menjadi 50 juta ton, dengan lebih dari 50% produksi diperkirakan akan diekspor ke Eropa.