Ambang batas harga minyak menguntungkan rubel Rusia

Pihak berwenang AS mencoba untuk menjelaskan kenaikan rubel Rusia, namun semua alasannya ternyata membingungkan.

Pemerintahan Gedung Putih secara tak terduga menyalahkan pembatasan harga minyak yang diberlakukan sebagai penyebab kenaikan rubel. Para analis di Wall Street Journal (WSJ) melakukan penyelidikan.

Menurut para pejabat Gedung Putih, nilai rubel Rusia naik setelah batasan harga minyak gagal memberikan efek yang diinginkan. Faktanya adalah pendapatan anggaran Rusia dari ekspor minyak dan gas meroket. Pada bulan Oktober, indikator meningkat dua kali lipat dibandingkan pada bulan September 2023.

Para pakar di JPMorgan Chase berpendapat bahwa efektivitas tindakan tersebut berkurang ketika Rusia berhasil memperbaiki situasi perdagangannya. Terlebih lagi, otoritas Rusia berhasil menstabilkan mata uang nasional terhadap dolar AS. Saat ini, Barat tidak melakukan apa pun karena sanksi di pasar komoditas tidak membuahkan hasil dan tidak ada ide segar mengenai bagaimana dampaknya terhadap Rusia.

Wall Street Journal melaporkan bahwa Amerika Serikat terus menerapkan tindakan pembatasan baru terhadap Federasi Rusia sebagai tanggapan atas ketidakpatuhan mereka terhadap batas atas harga minyak. Saat ini, AS sedang mempertimbangkan peluang untuk meningkatkan biaya perbaikan kapal yang digunakan Moskow. Secara khusus, beberapa pelabuhan ditawari daftar rekomendasi yang dapat meningkatkan pengeluaran Rusia secara signifikan.