Perekonomian global mungkin akan menghadapi penularan ekonomi

Mohammed El-Erian, ketua penasihat ekonomi di Allianz, memperingatkan bahwa perekonomian global mungkin akan menghadapi "penularan ekonomi". Skenario ini dapat menjadi kenyataan jika konflik militer di Timur Tengah antara Israel dan HAMAS, kelompok radikal Palestina, meningkat. El-Erian mengibaratkan bahwa perekonomian global saat ini seperti pasien yang sakit parah dan sulit untuk menemukan obat yang tepat. Banyak ahli ekonomi dan keuangan yang merenungkan solusinya, tetapi jawabannya masih sulit dipahami. Menurut El-Erian, risiko penularan keuangan ini telah meningkat dengan terjadinya permusuhan di Timur Tengah. "Makin lama konflik ini berlangsung, makin besar kemungkinannya untuk meningkat," tegasnya. Ekonom ini mencatat bahwa dalam skenario terburuk, dapat terjadi perlambatan yang lebih cepat pada pertumbuhan PDB global dan peningkatan tajam pada inflasi. Selain itu, seiring dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, perekonomian global dapat menghadapi fragmentasi pasar yang meluas. "Di satu sisi, konflik ini memperkuat semua tantangan yang sudah ada dan yang sudah signifikan," ujar El-Erian. Dengan demikian, gejolak geopolitik menyoroti semua kerentanan sistem keuangan. Ana Boata, ketua riset ekonomi di Allianz Trade, juga menyuarakan kekhawatirannya mengenai risiko perlambatan pertumbuhan perekonomian global dengan latar belakang konflik Timur Tengah yang meningkat. Menurut Boata, jika perselisihan di kawasan ini meningkat, PDB global dapat menghadapi resesi. Hal ini diperparah lagi dengan kemungkinan besar kenaikan harga minyak hingga $140 per barel dan meningkatnya tekanan inflasi.