Pasar Real Estat Menawarkan Peluang Investasi Menarik di 2025

Banyak ahli percaya bahwa investasi real estat akan menjadi fokus utama pada tahun mendatang. Strike while the iron is hot, demikian saran mereka. Para analis menyoroti bahwa pasar real estat sedang mendapatkan momentum di tengah kondisi makroekonomi yang menguntungkan, terutama di Amerika Serikat.

Saat ini, terdapat peluang menguntungkan bagi investor real estat yang tidak boleh dilewatkan. Penurunan terbaru pada US Treasury yields semakin memperkuat sinyal meningkatnya kepercayaan investor terhadap kebijakan Federal Reserve. Para pelaku pasar bertanya-tanya apakah regulator akan melanjutkan pemotongan suku bunga lebih lanjut. Situasi ini memengaruhi pasar perumahan, di mana jumlah kontrak penjualan rumah yang tertunda meningkat selama tiga bulan berturut-turut. Menurut National Association of Realtors, kontrak yang ditandatangani naik sebesar 2% dibandingkan bulan sebelumnya dan 6,6% dibandingkan tahun lalu.

Pemulihan yang stabil di pasar perumahan AS mencerminkan kebangkitan global dalam investasi real estat. Analis UBS mengaitkan tren ini dengan turunnya biaya modal, peningkatan akses kredit, dan aliran modal swasta yang signifikan.

Analis mencatat bahwa pasokan perumahan yang rendah di AS terus mendorong kenaikan harga. Sementara itu, konstruksi komersial dan residensial masih terkendala oleh regulasi yang ketat dan biaya yang tinggi. Namun, dengan perubahan dalam siklus suku bunga, kejutan selalu mungkin terjadi. Kombinasi dari kekurangan pasokan dan peningkatan permintaan dapat mengurangi ketersediaan hunian dan meningkatkan rental yields, yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan modal yang signifikan dalam jangka pendek.

Perkiraan awal menunjukkan bahwa investasi langsung di sektor real estat di Kanada, AS, dan Eropa daratan akan menghasilkan imbal hasil yang substansial karena pertumbuhan tarif sewa yang stabil dan penurunan suku bunga. Namun, analis UBS menyarankan kehati-hatian terkait properti residensial di Inggris, dengan alasan masalah keterjangkauan. Selain itu, Tiongkok daratan tetap menjadi usaha berisiko meskipun ada langkah-langkah stimulus terbaru yang bertujuan menstabilkan sektor tersebut.

UBS menyoroti fasilitas logistik, pusat data, dan menara telekomunikasi sebagai investasi real estat komersial yang menjanjikan, dengan potensi menghasilkan keuntungan yang signifikan. Di sektor residensial, perumahan multifamily, apartemen untuk lansia, dan akomodasi mahasiswa diidentifikasi sebagai peluang utama.

Para ahli strategi mata uang UBS memprediksi pemulihan yang kuat di pasar real estat pada tahun 2025. Namun, mereka menyarankan investor untuk berhati-hati dan mempertimbangkan indikator fundamental sektor dan dinamika regional untuk strategi investasi yang efektif. Bagi pelaku pasar yang mampu mengelola risiko regional dan sektoral, lingkungan saat ini menawarkan peluang menarik untuk memasuki pasar real estat yang sedang pulih, simpul UBS.