Ekonomi global dilanda ketakutan karena gangguan besar yang diprediksi terjadi akibat kembali terpilihnya Trump

Ekonomi global sedang menghadapi masa sulit! Ekonomi global harus menghadapi berbagai tantangan! Menurut para analis dari Institute of International Finane (IIF), tarif impor AS akan memicu perlambatan tajam dalam pertumbuhan PDB global. Itu masih permulaannya!

Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden dan pengumumannya mengenai penerapan tarif impor atas barang-barang asing akan menjadi langkah pertama menuju gangguan besar-besaran dalam rantai pasokan global.

Para ahli telah menyoroti risiko-risiko tersebut. Hal ini sebelumnya sudah dilaporkan dalam sebuah dokumen yang diberikan oleh analis di IIF, yang memperingatkan tentang perlambatan secara signifikan dalam pertumbuhan ekonomi global setelah terpilihnya Partai Republik. Hal ini akan diperparah oleh adanya penerapan tarif 10-20% untuk semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.

IIF menganggap skenario ini tergolong agresif. Dalam kasus seperti itu, Tiongkok akan paling dibuat menderita. Sebelumnya, Donald Trump menyatakan bahwa apabila ia kembali memenangkan presiden AS, ia akan mengenakan tarif sebesar 60% atas barang-barang dari Tiongkok berdasarkan nilai pabean barang-barang tersebut. Langkah-langkah ini akan mengurangi pertumbuhan PDB Tiongkok sebesar 1,5-2 poin persentase. Langkah yang lebih jauh lagi, kebijakan ekonomi Partai Republik akan berdampak negatif pada prospek pertumbuhan PDB Jerman dan Jepang.

Dua skenario lain yang diusulkan oleh para ahli IIF menyarankan untuk mengambil pendekatan yang lebih terkendali terhadap hambatan perdagangan. Skenario yang disebut sebagai skenario sedang memfokuskan pembatasan pada sektor-sektor tertentu. Berdasarkan rencana ini, Washington dapat menerapkan tarif pada mobil impor dan barang-barang mewah dari UE, serta teknologi dan peralatan dari Jepang dan Tiongkok.

Skenario ketiga membayangkan pendekatan moderat untuk menerapkan tarif. Skenario ini menyarankan tidak adanya pembatas pada impor barang-barang utama ke Amerika Serikat, termasuk produk-produk berteknologi tinggi. Kedua skenario tersebut akan menyebabkan lebih sedikit kerugian bagi ekonomi global tetapi akan menyebabkan munculnya peningkatan biaya bagi produsen di sektor-sektor yang terdampak.

Dampak negatif dari kebijakan ekonomi Donald Trump akan berdampak pada sebagian besar ekonomi dunia, serta warga negara AS. Sebelumnya, para analis dari The Wall Street Journal (WSJ) memprediksi kenaikan inflasi di Amerika setelah Partai Republik kembali berkuasa. Menurut para ahli, warga Amerika akan menghadapi harga konsumen yang jauh lebih tinggi. Keadaan tersebut akan dipicu oleh beberapa faktor, termasuk tarif tinggi pada barang impor, deportasi migran, dan tekanan pada Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan.