Pihak berwenang Tiongkok sudah siap untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk meredam dampak negatif tarif AS. Menurut Reuters, Kementerian Perdagangan Tiongkok sudah mengumumkan serangkaian aksi pencegahan yang ditujukan untuk mendukung perdagangan luar negeri bagi negara tersebut. Langkah-langkah yang diambil termasuk meningkatkan dukungan finansial bagi perusahaan-perusahaan tertentu dan memperluas ekspor ekonomi bagi produk pertanian.
Di tengah ancaman dari Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang telah berjanji untuk menerapkan tarif sebesar 60% pada semua produk impor Tiongkok, pemerintah Tiongkok mengambil tindakan pencegahan. Pernyataan-pernyataan seperti itu dari Washington telah membuat para produsen Tiongkok khawatir. Sebagai tanggapan, beberapa pabrik sudah dipindahkan dengan cepat ke Asia Tenggara dan beberapa wilayah lain. Eksportir dari pelaku ekonomi kedua terbesar di dunia ini sudah bersiap menghadapi potensi gangguan perdagangan, dengan bantuan dari Kementerian Perdagangan. Pemerintah akan membantu perusahaan-perusahaan menanggapi pembatasan perdagangan yang tidak masuk akal dari negara-negara lain dengan segera. Tiongkok akan berusaha keras untuk menciptakan lingkungan eksternal yang menguntungkan bagi ekspor, kementerian tersebut menegaskan.
Para ahli mencatat bahwa perdagangan luar negeri merupakan komponen utama ekonomi Tiongkok. Namun, para investor berkecil hati dengan permintaan domestik yang lemah dan penurunan pasar real estat Tiongkok yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Kementerian tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah Tiongkok bertujuan untuk menopang lembaga keuangan dan membantu mereka dalam mengelola risiko mata uang untuk memastikan yuan tetap "cukup stabil". Para analis memperingatkan bahwa 40% tarif atas impor Tiongkok yang diantisipasi , dan diharapkan terjadi pada 2025, dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi Tiongkok hingga 1%.
Dalam konteks ini, Tiongkok juga berencana untuk memperluas ekspor pertanian mereka dan mendukung impor peralatan penting dan produk energi. Selain itu, negara tersebut siap untuk memfasilitasi pertukaran bakat lintas batas. Otoritas Tiongkok akan mendukung personel bisnis mitra dagang utama yang bepergian ke negara tersebut, sebagaimana dinyatakan oleh Kementerian Perdagangan.