Menurut CNBC, pada tanggal 15 November, otoritas Tiongkok melaporkan lonjakan yang terjadi secara signifikan dalam penjualan ritel dan penurunan dalam investasi real estat. Ini dapat dianggap sebagai perubahan signifikan tak terduga dalam perekonomian Tiongkok!
Laporan yang ada memperlihatkan langkah-langkah stimulus pemerintah yang paling baru berhasil memperkuat berbagai sektor ekonomi Tiongkok. Sepertinya negara ini sudah mengambil keputusan yang benar!
Data dari Biro Statistik Nasional mengungkapkan bahwa untuk bulan Oktober, angka penjualan ritel di Tiongkok bertumbuh sebesar 4,8% year-on-year, angka ini melampaui prediksi kenaikan sebesar 3,8% setelah terjadi peningkatan sebesar 3,2% yang terlihat pada bulan September. Para ahli pun dibuat terkesan.
Produk industri Tiongkok juga melonjak sebesar 5,3% pada bulan Oktober, dibandingkan dengan hasil tahun 2023. Namun investasi aset masih sama karena hanya naik sebesar 3,4% pada bulan Oktober atau meleset dari prediksi di 3,5%
Dari bulan Januari hingga Oktober 2024, investasi real estat Tiongkok anjlok sebesar 10,3% dibandingkan dengan tahun lalu. Kejatuhan angka sektor real estat ini semakin memburuk saja, sehingga meninggikan kekhawatiran di kalangan otoritas Tiongkok.
Produksi industri Tiongkok juga alami lonjakan sebesar 5,3% pada bulan Oktober dibandingkan dengan tahun 2023. Namun, investasi aset masih sekedar naik 3,4%, atau cukup meleset dari prediksi di angka 3,5%.
Fu Linghui yang merupakan perwakilan dari Biro Nasional, menyoroti janji pemerintah sebelumnya yang ingin menghentikan penurunan di sektor real estat. Menurut sang analis, terdapat tanda-tanda perbaikan secara cepat di bidang tersebut.
Analis memprediksi bahwa investasi real estat berpeluang melonjak selama 12 hingga 18 bulan ke depan. Penjualan rumah baru sudah stabil sehingga memperlambat penurunan secara tahunan. Nilai properti baru yang berhasil terjual dalam sepuluh bulan pertama di tahun 2024 alami penurunan sebesar 20,9%. Namun ini merupakan lonjakan bukannya kemerosotan sebesar 22,7% pada bulan September.
Pemerintah Tiongkok sudah menerapkan langkah-langkah stimulus sejak akhir bulan September yang memicu terjadinya reli di pasar saham. Bank of China sudah memangkas suku bunga dan memperpanjang langkah-langkah bantuan yang telah tersedia bagi sektor real estat.
Selain itu, Kementerian Keuangan mengumumkan program lima tahun mereka yang betujuan untuk mengatasi utang pemerintah daerah, mengalokasikan 10 triliun yuan ($1,4 triliun). Pendanaan yang lebih lanjut juga dapat tersedia pada tahun depan.