Pujian untuk Presiden AS yang baru terpilih kembali, Donald Trump, datang dari berbagai penjuru. JPMorgan memprediksi dua tahun penuh kesuksesan di bawah kepemimpinannya. Para ahli strategi mata uang di bank terbesar AS ini menyebutkan bahwa hal tersebut bisa terjadi jika Trump menerapkan reformasi di bidang-bidang utama ekonomi AS.
JPMorgan menekankan bahwa dua tahun pertama kepresidenan Trump bisa "sangat berdampak". Menurut Stefan Gratzer, direktur pelaksana di JP Morgan Private Bank, skenario ini mungkin terjadi jika presiden terpilih, Donald Trump, mendorong reformasi cryptocurrency, perpajakan, dan deregulasi.
Gratzer percaya bahwa salah satu keputusan ekonomi paling penting di Amerika Serikat bisa berupa pemotongan pajak secara besar-besaran. “Jika Anda membeli saham perusahaan, Anda jelas membeli pendapatan mereka di masa depan dikurangi pajak. Jika pajaknya lebih rendah, harga saham Anda lebih tinggi,” jelasnya, menggunakan contoh pembelian saham.
Gratzer berasumsi bahwa otoritas AS kemungkinan besar akan sejalan dengan kebijakan Trump selama dua tahun ke depan, terutama karena Partai Republik telah merebut kembali kendali atas Senat AS. Situasi ini bisa berlangsung hingga tahun 2026, ketika pemilihan Kongres berikutnya dijadwalkan.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, persiapan Trump untuk masa jabatan keduanya sudah matang. Gedung Putih kini sedang membahas rencana masa depan dengan pemerintahannya. Trump percaya bahwa kemenangannya dalam pemilu memberi mandat untuk melaksanakan agenda pribadinya.
Selain itu, Wall Street Journal melaporkan pada akhir Oktober, mengutip riset ekonomi terbaru, bahwa inflasi AS bisa melonjak setelah pemilu presiden.