Di dalam analisis di pagi milik saya, saya menandai level 1. 2718 sebagai area penting untuk melakukan pengambilan keputusan untuk memasuki pasar. Tinjauan yang dilakukan terhadap grafik 5 menit memperlihatkan bahwa terdapat lonjakan dan penembusan yang tidak valid di dalam level ini dan membuka peluang untuk melakukan penjualan yang menguntungkan. Namun, pergerakan menurun yang dinantikan berakhir tidak terwujud, sehingga menimbulkan kerugian. Prospek teknis sudah diperbarui untuk paruh kedua selama hari ini.
Respons dari mata uang pound terhadap data PMI sektor konstruksi Inggris yang cemerlang sudah mengakibatkan pelemahan terhadap rencana awal untuk menjual pasangan GBP/USD. Walaupun demikian, seperti yang tertera di dalam grafik, para pembeli belum sepenuhnya berkuasa, meskipun pasangan ini kini trading di atas 1. 2718. Pergerakan yang akan terjadi selanjutnya masih bergantung kepada data klaim pengangguran awal AS dan neraca perdagangan. Statistik yang mengecewakan dapat memperbaharui permintaan untuk pound.
Mempertahankan support di angka 1. 2714 sepertinya bisa menjadi faktor penting bagi para pembeli. Apabila pasangan mata uang GBP/USD mengalami penurunan, terjadinya breakout palsu di level ini akan memberikan peluang untuk membuka long position, dengan target menuju level resistance 1. 2742, yang hampir diuji sebelumnya hari ini. Seandainya terjadi breakout dan uji harga ulang dari atas ke bawah, keadaan tersebut akan mengonfirmasi kemungkinan adanya lonjakan lebih lanjut ke arah 1. 2770. Target akhir yang diincar berada di 1. 2800, yang merupakan area kunci untuk melakukan Take Proft atau meraih keuntungan.
Namun, di sisi lain, apabila pasangan GBP/USD mengalami ajlok tanpa adanya aktivitas bullish yang signifikan di 1. 2714, para penjual sepertinya berpotensi untuk bisa mendapatkan keuntungan, meningkatkan kemungkinan penurunan yang lebih signifikan. Breakout palsu di level 1. 2688 akan memberikan kondisi yang menguntungkan untuk membuka posisi long. Sebagai pilihan lainnya, saya akan mempertimbangkan untuk membeli GBP/USD ketika sedang terjadi rebound dari level rendah 1. 2660, dengan target koreksi intraday sekitar 30–35 poin.
Untuk Membuka Short Position terhadap GBP/USD:Statistik berisi pasar tenaga kerja AS yang cemerlang berpotensi untuk menambah tekanan terhadap mata uang pound. Namun, para trader sepertinya akan berusaha berhati-hati menjelang rilis laporan non-farm payrolls selama esok hari. Penting bagi para penjual untuk menjaga level resistensi di 1. 2742. Apabila terjadi breakout palsu di level ini, akan ada peluang untuk membuka posisi jual, dengan target mengikuti level support di 1. 2714, di mana moving average saat ini memberikan support bagi para pembeli. Breakout yang diikuti dengan pengujian ulang dari bawah bisa memicu order stop, membuka probabilitas untuk mencapai 1. 2660. Target akhir yang diincar adalah 1. 2631, yang merupakan area potensial untuk merealisasikan keuntungan.
Apabila mata uang pound masih akan terus menguat setelah data AS yang lemah dan tidak memiliki aktivitas bearish di 1. 2742, para pembeli sepertinya akan membentuk tren bullish. Mengenai hal ini, para penjual sepertinya akan mundur ke zona resistance di 1. 2770, dan long position hanya akan dipertimbangkan setelah terlihat ada tanda breakout palsu. Apabila tidak ada momentum penurunan di level tersebut, saya akan mencari kesempatan untuk melakukan penjualan pada rebound dari 1. 2800, dengan target penurunan sekitar 30–35 poin.
Laporan COT yang dirilis untuk tanggal 26 November menunjukkan penurunan long position dan lonjakan signifikan terhadap short position, mencerminkan suasana bearish yang semakin kuat terhadap pound.
Poin-Poin Utama:
Long position mengalami penurunan sebanyak 3. 254 hingga tersisa 98. 459.Short position mengalami kenaikan sebesar 15. 427, sehingga menjadi 76. 825.Perbedaan bersih antara long position dan short position menyusut sebesar 1. 380.Kewaspadaan Bank of England terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut memberikan dampak negatif bagi pembeli pound. Meski sikap mereka yang normal biasanya bersifat hawkish ini biasanya dapat memperkokoh mata uang dalam keadaan normal, situasi kini berbeda. Indikator ekonomi yang sangat lemah, inflasi yang tinggi, serta ketidakpastian akibat potensi tarif perdagangan dari AS menambah tekanan bearish terhadap pound. Selain itu, kegelisahan mengenai kemungkinan resesi di Inggris untuk tahun mendatang semakin memudarkan kepercayaan investor.
Trading di atas moving average 30 dan 50 hari menunjukkan potensi pertumbuhan lebih lanjut pada pasangan mata uang GBP/USD.
Catatan: Periode moving average dan harga yang digunakan berasal dari grafik H1 yang ditunjukkan oleh penulis dan mungkin berbeda dengan analisis yang dilakukan pada grafik harian D1.
Bollinger BandsApabila terjadi penurunan, garis bawah dari indikator Bollinger Bands yang berada sekitar 1. 2688 akan berfungsi sebagai level support.
Deskripsi IndikatorMoving Average (MA): Mengidentifikasi tren dengan meratakan volatilitas dan kebisingan.Periode – 50 (ditandai dengan warna kuning di dalam grafik)Periode – 30 (ditandai dengan warna hijau di dalam grafik)MACD (Moving Average Convergence/Divergence): Mengukur konvergensi dan divergensi dari moving average.EMA Cepat – 12EMA Lambat – 26SMA Sinyal – 9Bollinger Bands: Mengukur volatilitas harga serta mengidentifikasi kemungkinan level dukungan dan resistensi.Periode – 20Trader non-komersial: Spekulan seperti hedge fund dan lembaga besar yang memanfaatkan pasar berjangka untuk tujuan spekulatif.Long position non-komersial: Jumlah long position yang dipegang oleh trader non-komersial.Short position non-komersial: Jumlah short position yang dipegang oleh trader non-komersial.Net position non-komersial: Selisih antara short position dan panjang yang dipegang oleh trader non-komersial.