Rekomendasi Trading dan Analisis GBP/USD untuk 26 November: Pound Gagal Memberikan Kesan

Pada hari Senin, pasangan mata uang GBP/USD mencoba untuk melakukan koreksi tetapi gagal untuk terkonsolidasi di atas garis kritis atau saluran menurun. Akibatnya, tren penurunan dalam kuotasi mungkin akan berlanjut. Tren ini sudah berlanjut, karena pada paruh kedua hari Senin terjadi penurunan yang lebih signifikan dibandingkan kenaikan sebelumnya. Dengan demikian, koreksi terbaru mungkin telah berakhir bahkan sebelum benar-benar dimulai. Hasil ini tidak mengejutkan, karena kami terus percaya bahwa pound Inggris seharusnya hanya turun. Baru-baru ini, tidak ada berita atau peristiwa yang mampu mengubah latar belakang fundamental global. Jika demikian, atas dasar apa pound tiba-tiba akan mulai naik?

Kami mengharapkan penurunan untuk berlanjut, dengan target area 1,2429–1,2445. Jika harga terkonsolidasi di atas saluran menurun, di atas garis Kijun-sen, dan di atas area 1,2605–1,2620, maka kita bisa berbicara tentang koreksi yang sedikit lebih kuat. Namun, itu bukanlah kasus saat ini. Pada hari Senin, tidak ada peristiwa berita signifikan di AS atau Inggris, sehingga para trader tidak memiliki banyak hal untuk bereaksi selama hari itu.

Namun demikian, sinyal perdagangan pada hari Senin cukup menarik. Harga memantul dua kali dari area 1,2599–1,2620, memungkinkan para pedagang untuk membuka posisi jual pada kedua kesempatan tersebut. Meskipun harga gagal mencapai level target terdekat di 1,2516 dalam kedua kasus, pasangan ini bisa melanjutkan penurunannya hari ini, karena semua indikator utama masih menunjukkan penurunan. Stop Loss dapat dipindahkan ke titik impas untuk melindungi dari potensi kerugian.

Laporan COT (Commitment of Traders) untuk pound Inggris menunjukkan bahwa sentimen trader komersial telah berfluktuasi selama bertahun-tahun. Garis merah dan biru yang mewakili posisi bersih trader komersial dan nonkomersial terus-menerus bersilangan dan sering mendekati angka nol. Tren menurun terbaru terbentuk ketika garis merah berada di bawah nol. Garis merah berada di atas nol, sementara harga telah menembus level penting 1,3154.

Menurut laporan COT terbaru untuk pound Inggris, kelompok nonkomersial menutup 18.300 kontrak BELI dan 2.500 kontrak JUAL, menyebbakan penurunan posisi bersih sebesar 15.800 untuk minggu ini.

Latar belakang fundamental masih belum memberikan dasar untuk pembelian pound jangka panjang, dan mata uang ini tetap berisiko melanjutkan tren menurun globalnya. Ada garis tren naik pada timeframe mingguan, yang berarti penurunan jangka panjang belum dapat dikonfirmasi. Namun, meskipun pound menguji garis tren ini, pound belum menembus di bawahnya. Pemulihan dan koreksi dalam jangka panjang masih mungkin terjadi, tetapi kami memperkirakan garis tren ini akan ditembus, dengan penurunan lebih lanjut yang akan menyusul.

Dalam timeframe per jam, pasangan GBP/USD mempertahankan pandangan yang sebagian besar bearish, sehingga penurunan lebih lanjut pada mata uang Inggris diharapkan, baik yang signifikan maupun berkepanjangan. Koreksi pertama ternyata datar dan sudah selesai. Koreksi baru juga datar dan telah selesai. Tidak ada alasan fundamental untuk mengantisipasi pertumbuhan yang kuat untuk pound Inggris. Laporan inflasi terbaru dari Inggris tidak memberikan dukungan untuk pound.

Untuk 26 November, kami menyoroti level kunci berikut: 1,2429-1,2445, 1,2516, 1,2605-1,2620, 1,2796-1,2816, 1,2863, 1,2981-1,2987, dan 1,3050. Garis Senkou Span B (1,2803) dan Kijun-sen (1,2599) juga dapat menjadi sumber sinyal. Disarankan untuk menempatkan order Stop Loss pada titik impas setelah harga bergerak 20 pip ke arah yang diinginkan. Garis indikator Ichimoku dapat bergeser sepanjang hari dan harus dipertimbangkan saat menentukan sinyal trading.

Tidak ada peristiwa besar yang dijadwalkan baik di Inggris maupun di AS untuk hari Selasa, jadi pasar perlu fokus pada analisis teknikal. Kami mengharapkan pergerakan yang tenang dengan bias ke bawah, meskipun harus dipahami bahwa pound Inggris dapat melanjutkan penurunannya. Kami melihat risalah FOMC sebagai acara sekunder dan tidak mengantisipasi reaksi pasar yang signifikan terhadapnya.