Fed akan mendasarkan keputusannya pada inflasi

Analis di seluruh dunia terus membicarakan memburuknya situasi ekonomi di Amerika Serikat, meningkatnya pengangguran, dan menyusutnya pasar tenaga kerja. Namun, karena alasan tertentu, tidak satu pun dari mereka yang membicarakan bagaimana situasi di Uni Eropa dan Inggris tidak lebih baik. Alasan mengapa dolar biasanya turun adalah karena penurunan suku bunga yang akan segera terjadi oleh Federal Reserve, serta ancaman resesi. Namun, baik yang pertama maupun yang kedua belum dimulai. Pasar mengharapkan penurunan suku bunga dari The Fed pada pertemuan bulan Maret. Kini waktunya telah bergeser ke bulan Juni, dan anggota FOMC masih membicarakan ekspektasi pasar yang terlalu tinggi. Bank sentral AS mungkin hanya melakukan tiga putaran pelonggaran tahun ini, bukan 5 atau 6 putaran yang diharapkan pasar. Dan informasi ini masih belum cukup untuk mendorong dolar, seperti yang disyaratkan oleh latar belakang berita dan tanda gelombang untuk kedua instrumen tersebut.

Pekan lalu, Mary Daly, Presiden Fed San Francisco, mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengurangi inflasi. Menurutnya, masih terlalu dini bagi The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. "Kita perlu mencapai penurunan inflasi secara konsisten dan bertahap hingga 2%. Kita memerlukan lebih banyak bukti bahwa harga konsumen akan melambat di masa depan," yakin Daly. Pada saat yang sama, Ketua Fed San Francisco percaya bahwa melemahnya pasar tenaga kerja AS bisa menjadi alasan penting untuk beralih ke kebijakan yang lebih akomodatif lebih awal. Saya ingatkan bahwa pengangguran naik menjadi 3,9% di bulan Februari, namun angka Nonfarm Payrolls menunjukkan nilai yang baik (walaupun di bawah ekspektasi pasar). Namun, ekspektasi pasar adalah satu hal, dan ekspektasi Fed adalah hal lain. Pasar, analis, dan ekonom dapat mengharapkan nilai apa pun, namun yang penting adalah angka yang ditunjukkan oleh Nonfarm Payrolls tanpa mengaitkannya dengan perkiraan. Dan menurut saya, ini menunjukkan nilai yang sangat baik dari bulan ke bulan, sehingga sangat sulit untuk membicarakan melemahnya pasar tenaga kerja saat ini.

Berdasarkan semua hal di atas, saya ragu bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Juni, yang sekali lagi menempatkan dolar AS pada posisi yang lebih menguntungkan. Namun tidak ada jaminan karena pasar hanya fokus membeli. Jika pasangan EUR/USD mempunyai peluang bagus untuk turun, maka untuk pasangan GBP/USD, pola gelombangnya terlalu kusut untuk membuat kesimpulan yang jelas.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa rangkaian gelombang bearish sedang terbentuk. Wave 2 atau b telah selesai, jadi dalam waktu dekat, saya memperkirakan wave impulsif ke bawah 3 atau c akan terbentuk dengan penurunan signifikan pada instrumen. Wave korektif internal saat ini sedang terbentuk dan mungkin akan berakhir. Saya mempertimbangkan short position dengan target di sekitar level 1.0462, yang setara dengan 127.2% menurut Fibonacci.

Pola gelombang pada instrumen GBP/USD menunjukkan penurunan. Saya mempertimbangkan untuk menjual instrumen dengan target di bawah level 1.2039, karena saya yakin wave 3 atau c akan dimulai cepat atau lambat. Namun, kecuali wave 2 atau b berakhir, instrumen masih dapat naik ke level 1.3140, yang setara dengan 100.0% menurut Fibonacci. Upaya yang berhasil untuk menembus level 1.2877, yang setara dengan 76.4% menurut Fibonacci, akan menunjukkan bahwa pasar siap untuk meningkatkan permintaan instrumen tersebut. Namun saat ini belum ada gunanya sehingga pembangunan gelombang 3 atau c sudah bisa dimulai.

Struktur gelombang harus sederhana dan jelas. Sulit untuk bermain-main dengan struktur yang rumit; mereka sering kali membawa perubahan.

Jika tidak ada kepastian tentang apa yang terjadi di pasar, lebih baik tidak memasukinya.

Tidak pernah ada kepastian 100% arah pergerakan. Jangan lupakan perintah stop-loss yang protektif.

Analisis gelombang dapat dikombinasikan dengan jenis analisis dan strategi trading lainnya.