Mata uang Eropa mengakhiri bulan Februari dengan sedikit kenaikan terhadap dolar AS. Namun, pekan ini, pasangan EUR/USD berisiko melanjutkan penurunan menjelang pertemuan kebijakan moneter ECB. Jika regulator secara terbuka mulai mempersiapkan dasar untuk penurunan suku bunga, euro akan menghadapi aksi jual yang tajam.
Rapat ECB: apa yang diharapkan dan dipersiapkan?Bank Sentral Eropa akan mengadakan rapat kebijakan moneter pada hari Kamis, 7 Maret. Regulator secara luas diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga sehingga semua fokus para investor akan tertuju pada prediksi ekonomi yang diperbarui dan sinyal apa pun terkait waktu penurunan suku bunga.
Para pelaku pasar cenderung melihat ECB akan mulai melonggarkan kondisi moneter pada paruh kedua tahun ini, khususnya pada pertemuan bulan Juni.
Skenario ini diperkuat oleh pernyataan-pernyataan terbaru dari para pejabat Eropa. Sebagian besar anggota bank sentral menyebut bulan Juni sebagai bulan yang paling mungkin untuk penurunan suku bunga, menekankan bahwa tindakan prematur dapat memicu putaran inflasi berikutnya.
Sementara itu, pertumbuhan harga di kawasan euro terus melambat dengan stabil. Data yang dipublikasikan pekan lalu menunjukkan bahwa inflasi tahunan turun menjadi 2,6% pada bulan Februari dari 2,8% pada bulan sebelumnya.
Pertumbuhan upah, salah satu indikator utama ECB dalam menilai inflasi, juga mulai melambat, tetapi tetap berada di level yang tinggi.
Saat ini, faktor ini mencegah regulator dari pergeseran kebijakan dovish, yang menurut para ekonom, menimbulkan risiko yang signifikan terhadap mata uang Eropa.
Menurut analis Marios Hadjikyriakos, menunda penurunan suku bunga terlalu lama dapat menyebabkan kerugian yang tidak perlu pada perekonomian Eropa dan mengarah pada situasi di mana suku bunga pada akhirnya dipangkas secara tajam dan tiba-tiba. Hal ini memberikan gambaran suram untuk euro, bahkan jika ECB meminta kesabaran pekan ini.
Namun, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dan fokuslah pada prospek jangka pendek mata uang Eropa, yang bergantung pada retorika ECB pada pertemuan mendatang.
Carsten Brzeski, analis ING, meyakini bahwa rapat bulan Maret tidak dapat dianggap rutin. Karena inflasi di Uni Eropa terus menurun dan ekonomi Eropa tetap lemah, penurunan suku bunga akan menjadi bahan perdebatan yang sengit.
Ia yakin bahwa inflasi inti yang terus-menerus, ketidakpastian mengenai dinamika upah, dan kepercayaan diri yang bertahan pada pemulihan ekonomi Uni Eropa tidak akan memungkinkan regulator untuk menurunkan suku bunga pada bulan Maret. Namun, Brzeski yakin bahwa bank sentral pasti akan mengubah retorikanya sehingga mempersiapkan landasan untuk penurunan suku bunga pada bulan Juni.
Apa yang harus diperhatikan oleh para trader selama rapat ECB?Berikut adalah tiga poin utama:
Perkiraan inflasi baruPerlu diingat bahwa pada bulan Desember, ECB mengantisipasi inflasi sebesar 2,7% tahun ini dan 2,1% tahun depan. Setiap revisi ke bawah dari perkiraan pertumbuhan harga untuk tahun 2024 dan 2025 kemungkinan akan membuka pintu untuk penurunan suku bunga lebih awal di Uni Eropa, yang dapat memberikan tekanan signifikan pada euro. Brzeski mencatat bahwa penilaian risiko yang "seimbang" terhadap prospek inflasi akan menjadi sinyal kuat yang mendukung penurunan suku bunga.
Perubahan KomunikasiECB bukanlah salah satu regulator yang dengan cepat mengubah sikap kebijakannya. Butuh beberapa bulan untuk beralih dari "kami bahkan tidak mengeja 'penurunan suku bunga" menjadi "masih terlalu dini untuk mendiskusikan penurunan suku bunga." Namun, jika kali ini berbeda, euro akan turun.
Menurut ING, jika bank mengatakan bahwa para anggota "telah melakukan diskusi pertama mengenai prasyarat untuk penurunan suku bunga" atau "kami memutuskan untuk memulai diskusi ini pada pertemuan berikutnya", hal ini akan menandai pergeseran lebih lanjut ke arah pelonggaran kebijakan.
Kekhawatiran ResesiSaat ini, ekonomi zona euro tidak berada dalam resesi, tetapi kekhawatiran mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi tetap ada.
Tahun lalu, ekonomi Jerman, yang merupakan yang terbesar di Uni Eropa, sangat terpukul. Perlambatan dalam perdagangan global sangat merusak model bisnisnya yang berorientasi ekspor.
Jika regulator menyuarakan kekhawatiran tentang penurunan lebih lanjut di wilayah ini pada pertemuan Maret, hal ini dapat memicu spekulasi tentang pemangkasan ECB yang lebih dalam tahun ini.
Saat ini, pasar memperkirakan suku bunga Uni Eropa akan dipangkas sebesar 90 bps pada akhir tahun. Penurunan serupa juga diperkirakan akan terjadi di AS.
Namun, jika perkiraan mengenai suku bunga Eropa dinaikkan, EUR/USD akan mengalami penurunan yang tak terelakkan. Perekonomian Amerika terlihat jauh lebih tangguh saat ini sehingga menimbulkan spekulasi bahwa the Fed dapat menghindari kenaikan suku bunga tahun ini.
Mengapa dolar memiliki peluang yang lebih baik?Dengan ekonomi AS yang kuat, dolar saat ini merupakan mata uang utama yang paling efektif tahun ini. Sejak awal Januari, nilai tukarnya telah naik hampir 3% terhadap pesaing utamanya.
Prospek ekonomi yang suram di tempat lain juga mendukung dolar. Inggris dan Jepang telah memasuki resesi teknikal, kawasan euro dilanda stagnasi, dan Tiongkok masih bergulat dengan krisis pasar real estat.
Seperti yang kita lihat, tidak ada alternatif lain selain dolar pada tahap ini,dan peristiwa-peristiwa minggu ini mungkin akan makin menggarisbawahi peran dominan mata uang Amerika.
Pada hari Rabu dan Kamis, semua mata akan tertuju pada pidato Ketua Fed, Jerome Powell, di hadapan Kongres. Penilaian pembuat kebijakan mengenai prospek ekonomi lebih lanjut di AS akan sangat penting bagi pasar.
Jika ketua the Fed menyatakan optimisme, hal ini dapat meredam ekspektasi mengenai kebijakan dovish the Fed di masa depan sehingga mendukung dolar.
Pada hari Jumat, para trader akan mengalihkan fokus mereka pada peristiwa paling penting dalam minggu ini, rilis laporan ketenagakerjaan AS terbaru. Para ekonom memperkirakan bahwa akan ada data pekerjaan yang kuat, yang akan mengonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja Amerika tetap dalam kondisi yang baik.
Hal ini juga dapat memperkuat keyakinan investor bahwa the Fed tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga tahun ini sehingga memberikan dorongan untuk greenback secara keseluruhan, termasuk terhadap euro.
Saat ini, para investor hampir sepenuhnya mengesampingkan penurunan suku bunga di AS pada bulan Maret dan April. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan the Fed akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Juni.
Namun, beberapa analis percaya bahwa hal ini mungkin akan terjadi lebih lama atau bahkan tidak sama sekali di tahun ini. Sebagai contoh, ekonom Torsten Slok berpendapat demikian. Untuk mendukung teorinya, sang pakar menyajikan 10 argumen sebagai berikut:
Perekonomian Amerika tidak hanya mempertahankan lajunya, tetapi juga mendapatkan momentum baru, dengan perkiraan pertumbuhan yang lebih baik.Indikator-indikator yang melacak tren inflasi terus meningkat.Tingkat inflasi inti yang dipantau secara ketat oleh Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, juga meningkat.Pasar tenaga kerja AS tetap tangguh.Survei di antara perwakilan bisnis kecil menunjukkan rencana mereka untuk menaikkan harga produk.Penelitian di sektor manufaktur menunjukkan peningkatan harga yang dibayarkan, yang merupakan pertanda inflasi.Tren serupa dapat dilihat di sektor jasa.Survei di antara bisnis kecil menunjukkan bahwa makin banyak pengusaha yang berencana menaikkan upah.Tuan tanah menaikkan harga sewa dan biaya perumahan terus meningkat.Kondisi keuangan di negara ini terus membaik, menciptakan lingkungan ekonomi yang menguntungkan.Oleh karena itu, jika trader menerima bukti lebih lanjut minggu ini bahwa ekonomi Amerika sedang meningkat, hal ini dapat menyebabkan investor meninggalkan perkiraan penurunan suku bunga dalam waktu dekat di AS. Dalam skenario seperti itu, dolar memiliki peluang untuk mendapatkan momentum kenaikan yang kuat terhadap euro.
Analisis teknikal EUR/USDDengan mempertimbangkan tren penurunan jangka panjang pada pasangan euro/dolar dan indikator teknikal jangka menengah yang jelas mendukung bearish, dapat diasumsikan bahwa skenario yang paling mungkin terjadi adalah pergerakan turun.
Area resistance 1,0860-1,0846 pada grafik satu jam dapat menghentikan upaya bulls untuk mendorong kuotasi naik, menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk menjual dengan tujuan mencapai level support 1,0789.
Fakta bahwa aset ini menguji batas bawah dari moving average 200 hari menunjukkan potensi penurunan EUR/USD ke level support 1,0739 dan kemudian ke level support berikutnya di 1,0516.