Inflasi di Eropa telah melambat, tetapi tidak sebanyak yang diharapkan. Tingkat pertumbuhan harga konsumen diperkirakan melambat dari 2.8% menjadi 2.5%, tetapi turun menjadi 2.6%. Perbedaannya mungkin tampak tidak signifikan, tetapi mengingat nilai sebelumnya, perbedaannya cukup besar. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa Bank Sentral Eropa dapat menggunakan hal ini sebagai alasan untuk menunda penurunan suku bunga. Secara teori, ini seharusnya menjadi alasan bagi pasar untuk keluar dari fase datar. Namun, mata uang tunggal ini hanya bergerak menuju batas atas kisaran yang telah diperdagangkan selama hampir dua minggu. Hal ini terlepas dari fakta bahwa tingkat pengangguran di Eropa turun dari 6.5% menjadi 6.4%. Dengan kata lain, dua indikator makroekonomi utama dengan jelas mengindikasikan bahwa euro dapat naik, namun ini tidak cukup untuk menggerakkan pasar. Tampaknya, para pelaku pasar membutuhkan laporan AS untuk itu. Namun, hari ini, kalender ekonomi kosong. Sejalan dengan apa yang telah terjadi dalam beberapa minggu terakhir, pasar kemungkinan akan secara bertahap bergerak menuju batas bawah kisaran.
EUR/USD telah diperdagangkan dalam kisaran 1.0800/1.0850 selama sekitar satu minggu, menunjukkan volatilitas yang moderat. Berdasarkan dinamika yang ada, kita dapat mengatakan bahwa ada proses penumpukan kekuatan trading.
Pada grafik empat jam, indikator teknikal RSI melayang di area atas 50/70. Perlu dicatat bahwa saat ini, pergerakan indikator sebanding dengan fluktuasi harga dalam kisaran tersebut.
Sementara itu, MA Alligator terjalin dalam grafik 4 jam, menunjukkan fase datar.
ProspekDalam situasi ini, taktik terbaik adalah memperdagangkan penembusan salah satu batas dari kisaran yang ditetapkan. Setelah pasangan meninggalkan kisaran ini, hal ini dapat menyebabkan peningkatan volatilitas.
Dalam hal analisis indikator yang kompleks, pergerakan naik mungkin terjadi dalam jangka pendek dan periode intraday, sejalan dengan harga yang mendekati batas atas kisaran.