Tenang sebelum badai. Seperti inilah tampilan penyempitan rentang perdagangan pada pasangan EUR/USD saat ini. Investor sedang menunggu data inflasi Amerika dan belum siap memaksakan peristiwa dengan membuka posisi long atau short pada pasangan mata uang utama. Selain itu, statistik makroekonomi Zona Euro memiliki karakter yang beragam, sehingga tidak jelas apakah kawasan ini akan pulih atau terus tenggelam dalam stagflasi.
Pengangguran di blok mata uang kembali ke tingkat terendah dalam sejarah yaitu 6,5% pada bulan November. Pada saat yang sama, jumlah pengangguran menurun hampir 100.000 orang. Pasar tenaga kerja zona Euro tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, sehingga memungkinkan para pemimpin Dewan Gubernur untuk tetap berpegang pada kebijakan mempertahankan suku bunga deposito ECB pada 4%. Di pasar tenaga kerja yang ketat, risiko kenaikan upah semakin meningkat, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan puncak inflasi yang baru.
Dinamika Pengangguran di Zona Euro
Bersama dengan peningkatan indeks kepercayaan ekonomi di Zona Euro dan pertumbuhan ekspor Jerman sebesar 3,7% di bulan November, hal ini memberikan suasana bullish untuk EUR/USD. Namun, pertumbuhan pesanan industri yang lebih lambat dari perkiraan para ahli Bloomberg dan kontraksi produksi industri di Jerman menunjukkan bahwa masalah belum teratasi terhadap perekonomian utama di blok mata uang tersebut. Negara ini masih terlihat seperti negara yang paling sakit di Eropa, membuat pembeli euro berpikir tujuh kali sebelum mengambil tindakan—memutuskan untuk membuka posisi buy.
Perlu juga diperhatikan keengganan perekonomian AS untuk melambat. Akibatnya, gagasan umum untuk mengurangi perbedaan pertumbuhan antara perekonomian AS dan Zona Euro mulai menimbulkan keraguan, yang menyebabkan penurunan kuotasi EUR/USD.
Tatanan Industri dan Dinamika Produksi Jerman
Euro tidak mendapatkan keuntungan dari kenaikan indeks saham Amerika berkat berita positif dari raksasa teknologi. Pasar saham mulai mengingat keserakahannya sejak akhir tahun 2023, tetapi data inflasi AS dapat menimbulkan ketakutan. Percepatan harga konsumen yang diharapkan dari 3,1% menjadi 3,2% dan perlambatan inflasi inti dari 4% menjadi 3,8% akan menandakan bahwa perjuangan The Fed melawan kenaikan harga masih jauh dari selesai. Terutama dalam perekonomian yang kuat, yang menurut teori merupakan lingkungan yang menguntungkan bagi tekanan inflasi.
Menurut pendapat saya, jelas bahwa peluang yang diberikan oleh derivatif untuk dimulainya proses pelonggaran kebijakan moneter The Fed pada bulan Maret terlalu berlebihan. Bank sentral akan menundanya selama mungkin, sampai terlihat adanya perlambatan ekonomi yang serius atau PCE kembali ke target 2%. Kedua hal ini tidak akan tercapai dengan cepat. Dan itu merupakan kabar baik bagi dolar AS.
Secara teknis, pada grafik harian EUR/USD, pembentukan inside bar telah selesai. Kemunculannya memungkinkan pengaturan pending order untuk membeli euro terhadap dolar AS dari level 1.098 dan menjual pasangan mata uang utama dari 1.0925.