Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan tingkat refinancing tidak berubah namun masih membuka pintu bagi kenaikan suku bunga lebih lanjut di masa depan. Secara teori, hal ini seharusnya mendorong dolar AS untuk naik lebih lanjut. Namun, hal itu tidak terjadi. Faktanya, pound kembali ke level sehari sebelumnya, sebelum rilis data inflasi zona euro. Hal ini mungkin disebabkan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Dia secara eksplisit menyebutkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut dapat berdampak negatif terhadap perekonomian, sedangkan bank sentral bertujuan sebaliknya. Ini adalah pernyataan pertama yang dibuat secara jelas. Dengan demikian, tampaknya bank sentral AS mulai mempersiapkan masyarakat untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter secara bertahap. Perubahan sikap yang tiba-tiba inilah yang menyebabkan melemahnya dolar AS.
Bank of England akan mengadakan pertemuannya hari ini, dan hasilnya kemungkinan besar akan serupa. Petunjuk mengenai penurunan suku bunga diperkirakan akan lebih eksplisit dan langsung. Hal ini kemungkinan akan membawa pasar valuta asing kembali ke level sebelum pertemuan FOMC kemarin.