Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah naikkan harga minyak dan emas

Memburuknya konflik di Timur Tengah berdampak signifikan pada harga komoditas dan aset-aset mentah.

Pada hari Sabtu, militan Hamas menyerang Israel, menghidupkan kembali permusuhan lama yang telah membara selama beberapa dekade. Operasi militer yang brutal semakin meningkatkan kemungkinan konflik tidak terselesaikan dalam waktu dekat.

Tidak mengherankan jika hal ini menyebabkan kenaikan tajam harga minyak dan logam mulia, terutama karena tingginya risiko pembatasan pasokan dari Timur Tengah, serta keinginan para trader untuk menjauh dari risiko.

Jika konflik ini tetap tidak terselesaikan dalam waktu dekat, harga minyak akan melonjak hingga $100 per barel. Emas dan logam mulia lainnya juga akan terus naik, dan dalam jangka panjang, emas mungkin mencapai $2.000 per troy ounce.

Di pasar valuta asing, tidak ada pergerakan yang terlihat saat trader memantau situasi. Namun, jika aksi militer tidak diakhiri dan konflik justru meluas hingga melibatkan negara-negara tetangga Arab, permintaan dolar akan melonjak.

Perdagangan saham di Eropa dan Amerika juga akan dimulai dengan catatan negatif, karena konflik tersebut akan menyebabkan penurunan permintaan saham perusahaan secara signifikan, sehingga mengakibatkan penurunan signifikan pada indeks saham.

Prakiraan hari ini:

Minyak WTI

Harga minyak naik dengan tajam akibat meningkatnya krisis di Timur Tengah. Saat ini minyak mentah berada pada harga $86 per barel, dan setiap perkembangan negatif dalam konflik kemungkinan akan menyebabkan harga berkonsolidasi di atas level tersebut dan berpotensi naik secara lokal menjadi $89 per barel.

XAU/USD

Harga emas di pasar spot juga melonjak dengan adanya gap di awal perdagangan, didukung oleh ketegangan di Timur Tengah. Jika harga tetap tinggi dan berkonsolidasi di atas $1.856,00, kenaikan akan terus terbentuk menuju $1.880,00.