Tidak mengherankan jika dolar melemah karena ketenagakerjaan di AS naik hanya 89.000, alih-alih prakiraan dari 160.000. Dolar mulai turun tepat sejak pembukaan sesi trading, terutama akibat prakiraan itu sendiri.
Untuk mempertahankan stabilitas pasar tenaga kerja, lapangan pekerjaan harus meningkat lebih dari 200.000 per bulan. Mungkin akan naik lebih sedikit, namun pada bulan mendatang, seharusnya bisa lebih meningkat. Namun, di AS, tenaga kerja terus naik pada tingkat yang tidak mencukupi.
Tidak jauh dari data di Eropa, dolar tentunya akan semakin lemah. Menurut laporan, laju penurunan penjualan ritel di wilayah tersebut melaju dari -1,0% menjadi -2,1% terhadap prakiraan -1,4%.
Dollar juga tetap overbought, jadi meskipun kalender ekonomi makro yang sepenuhnya kosong hari ini, dolar mungkin akan terus kehilangan posisinya. Dan bahkan jika data terkait klaim pengangguran rilis, maka tidak akan berdampak karena perubahan tidak akan terlalu signifikan. Kecuali jika, tentunya, data aktual cocok dengan prakiraan.
EUR/USD kembali naik setelah siklus penurunan lain. Hal ini mengakibatkan kenaikan sebagian pada euro, dimana akan berhasil naik di atas 1,0500 meskipun terdapat kondisi oversold. Tetap berada pada level ini akan mengakibatkan penguatan lebih lanjut, sementara itu kelanjutan dari sentimen turun spekulatif akan membawa pasangan di bawah 1,0470.
GBP/USD juga kembali naik, mendorong kuotasi di atas 1,2150. Tetap di atas level ini akan mengakibatkan kenaikan lebih lanjut, sementara itu kelanjutan sentimen bearish akan membawa pasangan ke batas atas dari level psikologis di 1,2000/1,2050.