Pada awal Agustus, Dewan Emas Dunia melaporkan bahwa permintaan bank sentral terhadap emas dalam setengah pertama tahun ini mencapai 387 ton. Meskipun terjadi sedikit perlambatan dalam laju pembelian emas mereka selama periode ini, bank sentral tidak berhenti melakukan tindakan mereka. Mereka melihat nilai dalam logam berharga ini dan terus menambahkannya ke cadangan mata uang mereka.
Tahun ini, Otoritas Moneter Singapura telah menjadi pembeli emas yang signifikan. Pada bulan Juli, bank sentral Singapura mengumumkan bahwa mereka telah membeli 2 ton emas dalam sebulan, mencapai total 73,6 ton logam berharga untuk tahun 2023. Menurut Dewan Emas Dunia, Singapura menempati peringkat kedua dalam menyuntikkan cadangan emasnya setelah China. Sejak akhir Desember tahun lalu, cadangan emas Singapura telah tumbuh sebesar 48%.
Menurut data IMF, Libya memperoleh 30 ton emas pada bulan Juni, mencatat tingkat tertinggi untuk negara tersebut. Pada bulan Juli, Qatar meningkatkan cadangan emas resmi mereka sebesar 3 ton, dan pembelian selama tahun mencapai 5 ton, sehingga total cadangan mencapai 97 ton.
George Milling-Stanley dari State Street Global Advisors mengatakan permintaan bank sentral terhadap emas akan memberikan dukungan yang dapat diandalkan bagi logam berharga ini. Selain itu, kebangkitan permintaan konsumen akan menyebabkan kenaikan harga emas.