GBP/USD: Melanggar Perkiraan Pada 19 Juli 2023

Data makro di AS dirilis beragam namun meleset dari ekspektasi. Akibatnya, pound turun tipis. Dengan demikian, penjualan ritel AS turun menjadi 1.5% dari 2.0%, ketika para ekonom memperkirakan angka turun menjadi 1.1% dari 1.6%. Ya, belanja konsumen masih menurun, tetapi hasilnya lebih baik dari yang diantisipasi. Bagaimanapun, penjualan ritel menyumbang hampir seperlima dari keseluruhan ekonomi Amerika. Dengan kata lain, kondisi ekonomi sedikit membaik, dan AS dapat terhindar dari resesi. Namun, produksi industri turun menjadi -0.4%. Para ekonom memperkirakan produksi akan mencapai 0.5%, naik dari 0.2%. Hasil sebelumnya direvisi turun menjadi 0.0%. Namun demikian, data penjualan ritel biasanya lebih penting karena mencerminkan kondisi sektor jasa, yang merupakan empat perlima dari ekonomi Amerika.

Sterling kemungkinan akan melanjutkan penurunannya hari ini karena perlambatan inflasi Inggris menjadi 8.3% dari 8.7%. Penurunan inflasi biasanya dilihat sebagai faktor negatif untuk pasar forex karena membatasi potensi kenaikan suku bunga. Bagaimanapun, angka-angka yang akan dirilis hari ini dapat mengindikasikan bahwa jeda dalam pengetatan Bank of England mungkin sudah dekat.

Pasangan pound/dolar telah mencapai level psikologis 1.3000.

Pada grafik 4 jam, RSI telah meninggalkan zona overbought dan telah melewati garis 50. Sinyal teknikal ini mengindikasikan peningkatan volume penjualan.

Sementara itu, MA Alligator saling terkait pada grafik 4 jam, menandakan perlambatan tren naik.

Prospek

Harga dapat turun di bawah 1.3000. Peningkatan volume penjualan dapat terjadi setelah konsolidasi di bawah 1.2950. Hingga saat itu, kuotasi kemungkinan akan melayang di kisaran level psikologis 1.2950/1.3000/1.3050.

Dalam hal analisis indikator yang kompleks, koreksi mungkin terjadi dalam jangka pendek dan intraday. Indikator juga menandakan tren naik dalam jangka menengah.