GBP/USD
Terlepas dari keputusan Bank of England untuk menaikkan suku bunga dasar sebesar 0,50% daripada 0,25% seperti ekspektasi, pound Inggris menutup hari dengan oenurunan sebesar 22 pip. Keputusan tak terduga memicu kekhawatiran resesi Inggris. Dengan inflasi yang tersisa sebesar 8,7% YoY dan suku bunga yang meningkat menjadi 5,00%, perekonomian sedang mengalami kontraksi dan permintaan konsumen berkurang (serta tekanan inflasi!). Inggris menemukan dirinya dalam perangkap ini untuk kedua kalinya, pertama kali selama krisis global 2008/2009, ketika suku bunga juga dinaikkan menjadi 5,00% dan inflasi berada pada 5,0% YoY.
Hari ini, data penjualan ritel bulan Mei di Inggris akan dirilis, dengan prakiraan -0,2%. Prakiraan penjualan ritel inti sebesar -0,3%. Penurunan penjualan ritel menjadi -3,0% YoY saat ini sesuai dengan kontraksi yang terlihat selama krisis 2008, dan angka bulan Maret sebesar -3,9% bahkan lebih buruk dari tahun-tahun tersebut.
Jadi, harga gagal memperpanjang rally kemarin, dan breakout ke atas resistance di 1.2785 ternyata palsu untuk sesi ketiga berturut-turut. Saat ini, harga sedang turun menuju support terdekat di 1.2678. Breakout level ini akan membuka target berikutnya di 1.2600.
Pada chart 4 jam, harga telah berkonsolidasi di bawah garis keseimbangan dan indikator MACD, dan Marlin oscillator berada di wilayah negatif. Tren jangka pendek bearish. Untuk mengkonfirmasi penurunan jangka menengah, harga perlu berkonsolidasi di bawah garis MACD pada chart harian (1.2510).