USD/JPY menuju level tertinggi baru

USD/JPY menuju level tertinggi baru

Pasangan USD/JPY terus menguji level tertinggi baru. Kemarin, pasangan mata uang ini naik ke level tinggi 7-bulan di 141,82, setelah pernyataan dovish yang dibuat oleh pejabat Jepang sebelum akhirnya berbalik ke arah yang lebih rendah setelah pidato Ketua Federal Reserve di Kongres AS. Jadi, apa yang dikatakan Jerome Powell dan mengapa sebagian besar ahli masih bullish terhadap pasangan mata uang USD/JPY?

BOJ dan Fed berada pada posisi yang berlawanan

Pertama, izinkan kami menjelaskan apa yang memicu kenaikan baru-baru ini pada nilai dolar terhadap yen. Pemicu utamanya adalah risalah pertemuan Bank of Japan bulan April pada Rabu pagi, diikuti oleh komentar dovish dari para pejabat BOJ.

Risalah BOJ menunjukkan bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga yang sangat rendah pada bulan April ini merupakan keputusan yang bulat. Kesembilan anggota dewan mendukung perlunya melanjutkan kebijakan yang sangat longgar untuk mencapai pertumbuhan perekonomian yang stabil di negara tersebut.

Bank of Japan membuat keputusan serupa bulan ini. Selain itu, Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, kemarin mengungkapkan bahwa bank sentral berencana untuk mempertahankan kebijakan moneter saat ini dalam waktu dekat, meskipun perekonomian Jepang sedang membaik secara moderat.

Anggota dewan BOJ, Seiji Adachi, juga menyuarakan pandangan yang sama pada hari Rabu. Dia mengakui bahwa inflasi di negara tersebut naik lebih cepat daripada yang diharapkan, tetapi ini bukanlah argumen untuk melakukan perubahan mendesak dalam kebijakan moneter.

Adachi menganjurkan untuk menjaga kebijakan moneter yang sangat longgar karena ketidakpastian mengenai prakiraan pertumbuhan harga konsumen dan juga menolak harapan akan adanya perubahan mendesak dalam mekanisme pengendalian kurva imbal hasil.

"Jika pasar obligasi tetap berada dalam keadaan seperti sekarang, kemungkinan penyesuaian dalam YCC pada bulan Juli sangat kecil," ujarnya.

Retorika dovish dari anggota-anggota BOJ memberikan tekanan kuat pada yen secara umum, termasuk terhadap dolar AS yang diharapkan mendapatkan dukungan hawkish dari Ketua Federal Reserve pada hari Rabu.

Namun, Jerome Powell tidak memenuhi harapan bulls dolar, yang secara negatif mempengaruhi dinamika greenback. Setelah pidato dari Ketua Fed di hadapan Kongres, USD/JPY mengalami retread dari level tinggi intraday-nya sebesar 0,6%, menjadi 141,6.

Sementara itu, pidato oleh Powell kemarin tidak dapat disebut dovish sama sekali. Pejabat tersebut mengatakan bahwa regulator haru menempuh jalan yang panjang untuk mengembalikan inflasi ke target 2%, dan menyebut dot plot terakhir sebagai "tebakan yang cukup baik" tentang ke mana Federal Reserve akan menuju.

Dot plot yang diterbitkan pekan lalu tersebut menunjukkan bahwa para anggota FOMC memperkirakan akan ada 2 kenaikan suku bunga lagi tahun ini sehingga mencapai puncak 5,6%.

Komentar terbaru Jerome Powell menunjukkan bahwa ia tidak menutup kemungkinan tersebut, yang seharusnya mendukung dolar. Namun, pada tahap ini, ketika regulator telah menunjukkan kelembutan dengan mengambil jeda pada bulan Juni, para trader jelas ingin mendengar nada yang lebih percaya diri dari Ketua Fed.

Saat ini, sebagian besar pelaku pasar hanya memperkirakan satu putaran pengetatan di AS. Jika Jerome Powell telah memberi petunjuk tentang lebih banyak kenaikan suku bunga, itu akan segera mendorong naik dolar di seluruh pasar.

Yen akan tetap berada di bawah tekanan dovish dari Bank of Japan dalam waktu yang dapat dilihat, jadi tidak masalah berapa banyak kenaikan suku bunga lagi yang direncanakan di AS. Setiap prospek kebijakan agresif yang berlanjut di AS akan berkontribusi pada pelemahan mata uang Jepang terhadap dolar.

Para analis percaya bahwa pasangan mata uang USD/JPY dapat melanjutkan relinya dalam waktu dekat bahkan jika retorika hari ini dari ketua Fed kembali berhati-hati.

Pasar mungkin tidak senang dengan apa yang dikatakan oleh Powell, tetapi bank sentral AS tidak akan menghentikan kampanye anti-inflasi tahun ini, apalagi menurunkan suku bunga seperti yang diasumsikan sebelumnya.

Mempertahankan sikap hawkish di AS seharusnya mendukung aset USD/JPY. Dengan mengingat komitmen Jepang terhadap kebijakan dovish, pasangan ini tidak memiliki pilihan lain kecuali bergerak naik.

Prospek teknikal untuk USD/JPY

Para ekonom di Credit Suisse percaya bahwa area 142,25/50 akan menjadi hambatan yang cukup kuat bagi para pembeli. Namun, prakiraan keseluruhan mereka untuk pasangan USD/JPY tetap bullish.

"Kami memperkirakan bahwa penembusan akhirnya akan terjadi di atas level ini. Hal ini akan memberikan momentum baru bagi pasangan ini dan membuka jalan ke resistance signifikan berikutnya di sekitar 145,00/12," demikian para ahli mencatat.

Di sisi lain, pullback di bawah 139,85 akan menyebabkan konsolidasi ke bawah. Support berikutnya akan terlihat pada level rendah bulan Juni di 138,48, diikuti oleh moving average 200 hari di 137,78/23.