Pasar menanti kebijakan moneter dua hari Fed karena keputusan suku bunga bank sentral dapat mempengaruhi sentimen investor secara signifikan.
Dilaporkan bahwa dibandingkan dengan kemungkinan kenaikan sebelumnya sebesar 21,9%, saat ini banyak yang melihat peluang sebesar 78,1% bahwa Fed akan melakukan jeda, tanpa mengumumkan kenaikan suku bunga utama. Jika hal tersebut terjadi, selera risiko akan meningkat, mendukung saham perusahaan. Sementara itu, imbal hasil Treasury mungkin akan stabil atau menurun, kemungkinan mengakibatkan koreksi penurunan pada dolar.
Namun, skenario ini akan terjadi hanya jika inflasi konsumen di AS menunjukkan penurunan lebih lanjut. Lebih tepatnya, ini dapat terjadi jika data CPI tetap sejalan dengan prakiraan - mencapai 4,1% y/y dibandingkan dengan 4,9% untuk periode sebelumnya dan menunjukkan pertumbuhan 0,2% m/m atau bahkan lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan 0,4% pada bulan April.
Reli yang dimulai pada akhir pekan lalu mungkin akan berlanjut di pasar saham paling cepat besok, dan dolar dapat diperkirakan akan menghadapi tekanan terutama dari mata uang yang bank sentralnya, melalui perwakilannya, terus menerus menunjukkan keinginan untuk melanjutkan siklus kenaikan suku bunga.
Singkatnya, penurunan inflasi AS, peluang resesi yang meredup, dan prospek positif di pasar tenaga kerja akan berkontribusi dalam meningkatkan optimisme dalam lingkungan investor, mendukung permintaan saham dan aset komoditas sambil menstimulasi tekanan penjualan pada dolar.
Prakiraan untuk hari ini:
EUR/USD
Pasangan ini diperdagangkan di bawah level resistance yang kuat di 1,0785. Penembusan level ini dengan dorongan optimisme investor, berharap bahwa Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga, dapat mengarah pada pergerakan naik menuju 1,0860.
GBP/USD
Pasangan ini diperdagangkan naik dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh Bank of England dan sebaliknya, jeda dari Federal Reserve. Peningkatan harga di atas level ini dapat merangsang kenaikan harga menuju level 1,2680.