DPR AS loloskan RUU untuk naikkan plafon utang nasional sebesar $1,5 triliun

Tak lama setelah mantan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, memperingatkan bahwa gagal bayar kewajiban utang dapat menyebabkan runtuhnya keuangan global, Dewan Perwakilan AS mengesahkan undang-undang untuk meningkatkan plafon utang pemerintah sebesar $1,5 triliun.

Sebelumnya, Clinton mengatakan bahwa jika Kongres terus bersikap pasif terhadap kemungkinan gagal bayar, seruan untuk menggulingkan dolar sebagai mata uang cadangan dunia akan semakin keras. Faktanya, mata uang tersebut sudah kehilangan kekuatannya dalam peredaran global, dan administrasi kepresidenan sepenuhnya menyadari hal itu. Tentu saja, tidak ada alasan untuk panik, namun data terbaru menunjukkan banyak hal yang harus dipertimbangkan karena gagal bayar utang tentu dapat memicu krisis keuangan global.

Bloomberg Intelligence baru-baru ini melaporkan bahwa yuan China telah mengalami kenaikan besar dalam pangsa pembayaran internasional, melonjak dari mendekati nol pada tahun 2010 menjadi rekor 48% pada akhir bulan. Sementara itu, pangsa dolar turun dari 83% menjadi 47% pada periode yang sama.

Dalam hal pasar valas, bull euro berpeluang melanjutkan rally dan memperbarui level tertinggi. Namun, untuk melakukannya, kuotasi harus tetap di atas 1.1030 dan menguasai 1.1065. Ini akan memungkinkan kenaikan melampaui 1.1095 dan menuju 1.1130. Jika terjadi penurunan di sekitar 1.1030, maka pasangan ini akan terus turun menuju 1.0990 dan 1.0960.

Bull pound juga terus mengendalikan pasar. Namun, kuotasi harus berkonsolidasi di atas 1.2490 untuk memicu kenaikan yang jauh lebih besar ke 1.2520 dan 1.2545. Jika terjadi penurunan, bear akan mencoba menguasai level 1.2455, yang dapat menyebabkan penurunan menuju 1.2420 dan 1.2380.