Bitcoin terus turun akibat pidato Powell: haruskah kita mengharapkan pergerakan turun ke level $20.000?

Selama beberapa hari terakhir, kami terus melihat penurunan aktivitas perdagangan di pasar dan konsolidasi lokal mata uang kripto ternama. Bitcoin diperdagangkan mendekati level $22.400 dan berubah menjadi stablecoin untuk sementara waktu. Pada saat bersamaan, latar belakang berita seputar pasar terus menjadi negatif, dan aktivitas investasi menurun.

Selanjutnya, volatilitas di pasar mata uang kripto meningkat akibat pidato Jerome Powell di depan Kongres AS. Bitcoin bereaksi dengan penurunan lokal, namun momentum penurunannya lemah, yang menunjukkan bahwa pergerakan turun lokal telah berakhir.

Apa yang Powell katakan?

Pidato Powell akhirnya menyebabkan pasar mengalami kilas balik yang tidak menyenangkan pada musim gugur 2022. Pejabat tersebut mengonfirmasi rumor bahwa puncak suku bunga akan lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya. Artinya, indikator ini dengan probabilitas 100% akan mencapai level di atas 6%.

Kepala The Fed tersebut mengatakan lembaganya siap mempercepat kenaikan suku bunga jika dibenarkan oleh data yang masuk. Alasan utama tahap berikutnya kebijakan moneter yang agresif adalah kuatnya pasar tenaga kerja, yang memperlambat pergerakan deflasi USD.

Powell juga menegaskan bahwa inflasi turun jauh lebih lambat dari perkiraan semula. Akibatnya, pejabat tersebut memperkirakan jalan pelonggaran kebijakan moneter akan panjang dan sulit. The Fed juga melihat penurunan suku bunga pada tahun 2023 tidak mungkin dilakukan.

Akibat pidato Powell di depan Kongres AS kemarin, pasar berjangka memperkirakan kenaikan suku bunga Fed sebesar 50 basis poin pada bulan Maret. Secara keseluruhan, ini menajdi sinyal negatif yang membawa pasar kembali ke masalah likuiditas yang serius di musim gugur 2022.

Selain itu, perkembangan ini sesuai dengan prakiraan sebagian besar bank terkemuka dunia, yang memperkirakan penurunan pasar saham. Jika menganalisis situasi pada musim gugur 2022, jelas bahwa kerugian terbesar akan jatuh pada aset berisiko tinggi karena kebijakan moneter Fed.

Analisis BTC/USD

Tinjauan Bitcoin harus dimulai dengan candle hijau kuat yang terbentuk oleh indeks dolar AS pada 8 Maret. Ini menjadi sinyal jelas terkait aset mana yang akan mengambil alih sebagian besar investasi dalam waktu dekat. Pada saat yang sama, Bitcoin, seperti SPX, berkorelasi terbalik dengan DXY.

Bitcoin kehilangan 2% kapitalisasi selama 24 jam terakhir, dan penurunan harga mingguan telah mencapai 7%. Volume perdagangan mata uang kripto kembali turun di bawah $25 miliar, dan harga menguji ulang level support penting di $22.000.

Penurunan harga BTC bersifat lokal dan dipicu oleh lonjakan volatilitas. Para pemain berhasil meningkatkan likuiditas di bawah $22.000, setelah itu harga pulih di atas angka bulat. Sepertinya likuiditas yang terkumpul akan cukup untuk gerakan naik ke batas atas channel fluktuasi.

Target pertama untuk gerakan naik mata uang kripto adalah area $22.800–$23.000, di mana level Fibo 0,382 dilewati. Jika berhasil menembus dan berkonsolidasi di atas area ini, harga aset akan terus bergerak menuju area resistance di $23.800–$24.400, di mana penembusannya akan membuka jalan bagi aset ini ke $25.000.

Hasil

Bitcoin bereluang membangun tren naik lokal, setidaknya ke level $23.000. Pada saat yang sama, kemungkinan kita dapat mengharapkan penurunan harga selanjutnya karena volume short terus meningkat. Oleh karena itu, tugas utama BTC dalam beberapa hari mendatang adalah mempertahankan level $22.000 sebagai batu loncatan untuk pergerakan ke $22.800–$23.000.