Ketegangan di pasar meningkat menjelang data inflasi AS

Pekan mendatang akan sangat penting bagi para investor karena data inflasi Januari untuk AS akan secara langsung mempengaruhi keputusan Fed tentang suku bunga.

Sebelumnya, Ketua Fed, Jerome Powell, mengumumkan bahwa ia sedang memantau proses disinflasi dalam ekonomi AS, yang merupakan alasan nyata untuk optimisme baru di pasar karena mereka berasumsi bahwa siklus kenaikan suku bunga akan segera berakhir. Dengan pemikiran tersebut, ekuitas naik, sementara dolar berada di bawah tekanan pada gelomang penurunan imbal hasil treasury.

Akan tetapi, sekarang setelah data inflasi AS datang, para pelaku pasar menjadi berhati-hati karena mereka memahami bahwa sistem keuangan AS memiliki dampak langsung pada semua pasar keuangan tanpa terkecuali. Jika data tidak mengecewakan, pasar akan menganggapnya sebagai sinyal yang meyakinkan Powell bahwa disinflasi berkelanjutan, jadi bank sentral tidak mungkin menaikkan suku bunga sebelum Mei, ingin melihat perkembangan lebih lanjut. Hal ini dapat menyebabkan reli lokal di pasar saham Treasury AS dan obligasi pemerintah, yang, jika terjadi, akan menarik dolar turun. Indeks ICE kemudian akan turun di bawah 103,00, bergegas menuju level psikologis 100,00.

Tentu saja, CPI yang lebih tinggi dari perkiraan akan menyebabkan aksi jual yang lebih luas dalam aset berisiko, yang akan menjadi akhir dari reli di pasar ekuitas.

Prakiraan untuk hari ini:

USD/JPY

Pasangan akan terus terkonsolidasi dalam 130,50-132,75 sambil menunggu angka inflasi konsumen AS. Angka ini kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran hari ini.

AUD/USD

Pasangan ini diperdagangkan di antara 0,6875-0,7015. Trend ini kemungkinan akan terus berlanjut hingga angka inflasi AS dirilis besok.