Tingkat inflasi Amerika Serikat melambat menjadi 6,5% dari 7,1%. Angka ini lebih baik dibanding ekspektasi sebesar 6,7%. Memang, harga konsumen terus turun, membuka jalan bagi penurunan laju kenaikan suku bunga yang lebih besar. Tampaknya, Fed akan menaikkan suku bunga hanya sebanyak 25 basis poin pada rapat mendatang. Pound menunjukkan sedikit pertumbuhan terhadap greenback setelah publikasi. Sebelumnya, pound melonjak karena pernyataan Ketua Powell terkait perlambatan laju kenaikan suku bunga. Secara keseluruhan, data inflasi baru mengonfirmasi asumsi yang berkontribusi pada melemahnya dolar AS.
Tingkat Inflasi Amerika Serikat:
Pound yang overbought membatasi potensi kenaikan pasangan ini. Artinya, pasar dapat memasuki koreksi begitu ada penyebab. Faktanya, koreksi mungkin sudah terbentuk hari ini ketika Inggris merilis statistik produksi industri. Pembacaan tersebut diperkirakan meningkat menjadi -2,8% dari -2,4%, yang dapat menjadi bukti lain dari resesi di negara tersebut. Oleh karena itu, pound kemungkinan tidak akan menguat.
Produksi Industri Inggris:
GBP/USD memperbarui swing high. Pasangan ini sempat naik ke atas 1.2200 tetapi kemudian berbalik, yang menggambarkan bahwa pasangan ini overbought.
RSI memantul dari level overbought di chart 4 jam setelah memperbarui swing high. Indikator ini kini bergerak turun ke level 50, yang menandakan pullback.
MA Alligator di chart 4 jam dan harian mengarah ke atas, yang menunjukkan pasar bullish.
Prospek
Kuotasi kemungkinan akan jatuh ke 1.2150. Apa reaksi trader selanjutnya akan jelas setelah level ini tercapai. Dengan kata lain, tren naik dapat berlanjut, tetapi dengan gerakan korektif.
Tren naik akan berlanjut jika harga memperbarui level tertinggi dan berkonsolidasi di atas 1.2250.
Tren menurun dapat muncul setelah kuotasi turun ke bawah 1.2150, kemudian menetap di bawah 1.2100.
Analisis indikator yang kompleks menunjukkan kemungkinan pullback dalam jangka pendek serta tren naik dalam jangka menengah dan intraday.