Selama empat bulan terakhir, kuotasi Bitcoin bergerak dalam rentang fluktuasi yang lebar antara $17.600-$25.000. Selama sebulan terakhir, kriptokurensi itu telah menguasai area $18.200-$20.400. Pergerakan konsisten BTC dalam area-area tertentu dimungkinkan oleh penurunan dalam aktivitas trading.
Bitcoin mencoba melewati area tersebut, tapi tiap percobaan tidak berhasil. Pada waktu yang sama, penurunan dalam aktivitas trading berdampak positif pada stabilitas kriptokurensi itu. Berkat perhatian minim para investor, level volatilitas Bitcoin telah memperbarui level terendah tujuh tahun.
Hasilnya, sebagian indeks saham menjadi lebih volatil dibandingkan dengan kriptokurensi utama. Menurut para pakar Bloomberg, penurunan drastis dalam volatilitas telah menjadi katalis untuk meningkatnya perhatian investor institusional terhadap industri ini.
Arcane Research juga menyatakan bahwa penurunan dalam volatilitas Bitcoin telah mempengaruhi "hubungan" aset itu dengan emas. Korelasi BTC dan logam mulia ini selama sebulan terakhir telah mencapai zona ketinggian sepanjang masa. Untuk alasan inilah BTC bertahan di level $19.000 dan tidak mengikuti indeks-indeks saham.
Korelasi Bitcoin dengan indeks-indeks saham tetap ada, meskipun perilaku harga kriptokurensi pasif. Secara teknikal, Bitcoin mengikuti pergerakan harga indeks S&P 500 dan indeks lainnya, tapi segalanya terjadi dalam rentang harga yang sempit, yang tidak memungkinkan volatilitas BTC naik.
Situasi makroekonomi dan level terendah volatilitas tujuh tahun mengembalikan status emas digital kepada Bitcoin. Investor menganggap aset tersebut sebagai kendaraan tabungan deflasi. Mengingat korelasi antara Bitcoin dan indeks-indeks saham tetap ada, reorientasi hanyalah permulaan.
Dalam jangka menengah, ini dapat meningkatkan daya tarik Bitcoin dan memungkinkan aset itu untuk melampaui rentang harga. Namun, bersama dengan tumbuhnya minat dalam kriptokurensi, level volatilitas tidak diragukan lagi akan meningkat.
Mengingat hal ini, ada dua opsi yang memungkinkan untuk Bitcoin dalam jangka menengah. Sementara mempertahankan batas-batas rentang yang lebar di $17.600-$25.000, korelasi dengan emas dapat menguat. Namun, jika harga beberapa kali mencoba untuk melampaui area itu, volatilitas BTC akan mulai naik.
Tumbuhnya korelasi Bitcoin dengan emas bersifat situasional tapi menguntungkan untuk kriptokurensi itu. Ini mengisyaratkan bahwa investor siap untuk mempertimbangkan aset digital dalam berbagai bentuk, termasuk simpanan. Mengingat kelanjutan kebijakan hawkish Fed, korelasi dengan emas adalah sinyal positif.
Namun, penting untuk memahami bahwa secara fundamental tidak ada yang berubah untuk Bitcoin. Emas layaknya 'anak bawang' dalam pasar bear saat ini seperti aset-aset berisiko tinggi. Logam mulia naik selama koreksi DXY, dan oleh karena itu, anda sebaiknya tidak mengharapkan dividen besar dari korelasi dengan emas.
Tumbuhnya korelasi Bitcoin dengan emas mengkonfirmasi kesediaan investor untuk menggunakan kekuatan situasional kriptokurensi. Dalam jangka menengah, minat dalam BTC dapat memicu kenaikan dalam volume trading dan mencapai local high.
Namun, secara fundamental situasi seputar kriptokurensi tidak berubah. Dalam krisis makroekonomi saat ini, aset-aset berisiko tinggi dan logam mulia berpihak pada orang luar. Mengingat ini, kita dapat mengatakan dengan percaya diri bahwa Bitcoin tidak berpeluang besar untuk tumbuh dengan skala penuh sebelum akhir dari kebijakan agresif Fed.