Jumat lalu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan pidato utama yang kuat di Simposium Ekonomi Jackson Hole yang begitu mengguncang pasar keuangan. Bahkan, pidatonya menekankan bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter hawkish dan akan menaikkan suku bunga guna mengentikan kenaikan inflasi. Meskipun inflasi turun dari 9,1% menjadi 8,5% bulan lalu, level inflasi masih berada pada level tertinggi dalam 40 tahun.
Powell menghilangkan kepercayaan bahwa Fed akan membalikkan arah kenaikan suku bunga secar tajam dan simultan di setiap pertemuan Federal Open Market Committee untuk jangka waktu yang lama.
Dirinya kembali menegaskan komitmen The Fed untuk mencoba mengembalikan inflasi ke target 2%.
Menurut alat CME FedWatch, ada 60,5% kemungkinan bahwa suku bunga dana federal akan naik menjadi 300-325 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya. Ini berarti bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin selama tiga pertemuan FOMC berikutnya.
Dia juga meyakinkan bahwa The Fed akan dapat secara efektif menurunkan inflasi tanpa biaya ekonomi dan resesi, mengetahui bahwa memulihkan inflasi ke target 2% akan membuat konsumen dan bisnis merasakan sakit ekonomi.
Powell juga menjelaskan bahwa setidaknya membutuhkan waktu lama sebelum harga stabil, dirinya mengakui bahwa tindakan bank sentral AS di masa mendatang akan membawa ketidaknyamanan bagi rumah tangga dan bisnis.
Pasar keuangan bereaksi cepat terhadap pidato utama Powell yang otomatis membawa imbal hasil Treasury AS dan dolar naik.
Kita juga melihat ada aksi sell-off kuat dan menentukan pada saham AS di hari Jumat, efek langsung dari pernyataan Jerome Powell.
Dow Jones Industrial Average turun 3,03%:
S&P 500 turun 3.37%:
The NASDAQ Composite Index turun 4.1%:
Logam mulia bereaksi cukup sama dengan penurunan harga signifikan secara keseluruhan. Emas turun sebesar 1,14%:
Perak anjlok 1.83%:
Platinum dan paladium turun lebih dari 2%.
Kini masih tersisa pertanyaan terbuka, seberapa efektif kebijakan moneter Fed yang sangat agresif dalam menurunkan inflasi dari level tertinggi 40 tahun ke target 2%?
Apa yang lebih penting? Pelaku pasar khawatir mengenai seberapa dalam pengaruh dan penurunan harga di pasar keuangan, karena The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga setidaknya hingga 3,4% pada akhir tahun ini ke 3,8% pada akhir 2023. Banyak analis percaya bahwa untuk menangani tingkat inflasi sangat tinggi secara efektif, setidaknya suku bunga harus berada di 4%.
Akhirnya, pidato utama Powell memperjelas bahwa membawa inflasi ke target 2% akan menjadi tujuan tahunan, artinya The Fed tidak mungkin mencapai targetnya tanpa memicu penurunan ekonomi yang begitu tajam sehingga gelombang resesi tinggin pun tak terelakkan.