Penjualan pound berlanjut. Pasangan GBP/USD kembali jatuh ke dalam badai yang besar dan tenggelam semakin dalam ke dasar. Kemarin, pound menetapkan anti-rekor lainnya pekan ini.
Puncak curam pound - apa alasannya?Serangkaian kegagalan menghantui mata uang Inggris. Pound tidak memiliki waktu untuk pulih setelah penurunan keras pekan lalu, ketika pound kehilangan hampir 300 poin melawan USD, karena ditutupi oleh gelombang baru short position.
Pada hari Senin, pound turun melawan dolar ke level terendah sejak pertengahan Juli di 1,1785. Dan pada Selasa malam, pound mencapai level terendah 2,5 tahun yang baru - level 1,1758.
Beberapa faktor berkontribusi pada puncak curam GBP/USD, termasuk skala besar rally dolar. Namun, tekanan terkuat pada pound terus dikerahkan oleh krisis biaya hidup yang memburuk di Inggris.
Kekhawatiran konsumen mengenai inflasi yang terus menguat meningkat tajam setelah pernyataan dari perusahaan konsultan Cornwall Insight, yang dibuat pada hari Senin.
Analis mengatakan bahwa pada Jumat ini, regulator industri Inggris Ofgem dapat mengumumkan kenaikan harga energi.
Menurut para pakar, sejak Oktober, tagihan listrik tahunan rata-rata di semenanjung itu akan tumbuh lebih dari 80% - naik ke 3.500 pound ($4.128,6).
Dalam menghadapi kabar ini, pembahasan mengenai perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi Inggris kembali dimulai. Selain itu, tingkat kecemasan mengenai resesi yang akan datang meningkat karena unjuk rasa lainnya.
Kali ini, para karyawan pelabuhan kontainer terbesar Inggris Felixstowe menuntuh gaji yang lebih tinggi. Menurut para ekonom, unjuk rasa selama 8 hari ini dapat memicu gangguan perdagangan senilai lebih dari $800 juta.
Sementara itu, ini bukanlah unjuk rasa berskala besar pertama di Inggris pada musim panas ini. Sebelumnya, pekerja perusahaan kereta api dan pengemudi bus menuntut upah yang lebih tinggi.
Menurut banyak analis, pada akhir tahun ini dan awal tahun depan, krisis biaya hidup di Inggris akan semakin memburuk. Ini akan didorong oleh kenaikan harga lebih lanjut di negara itu. Kemarin, bank asal Amerika Citi merilis sebua perkiraan baru untuk inflasi di Inggris, menurut perkiraan itu, pada awal 2023, indikator akan melebihi level target Bank of England hingga 10 kali lipat dan mencapai puncak 47 tahun sebesar 18%.
Inflasi tinggi akan terus menuntut BoE untuk mengambil tindakan yang lebih tegas pada suku bunga.
Namun, bank sentral itu kemungkinan tidak akan mempertaruhkan segalanya, sama seperti Federal Reserve AS, mengingat perkiraan yang suram untuk pertumbuhan ekonomi.
Mengingat bahwa pada bulan Agustus, BoE menaikkan suku bunga dasar sebesar 50 bps, ke 1,75%. Ini adalah kenaikan keenam sejak akhir 2021 dan yang terbesar dalam 27 tahun.
Selain itu pada rapat terakhir, BoE memperingatkan bahwa Inggris akan memasuki resesi yang berlarut-larut pada akhir tahun ini. Skenario tersebut kemungkinan akan mencegah para petinggi Inggris mengambil kebijakan yang lebih hawkish.
Kini pasar mengestimasi kemungkinan kenaikan suku bunga 75 bps oleh BoE pada bulan September hanya sebesar 13%. Sebagian besar analis mengharapkan indikator itu akan dinaikkan 50 bps.
Sedangkan untuk Fed, Fed juga bersiap menaikkan suku bunga pada bulan depan. Pada waktu yang sama, ada kemungkinan Amerika Serikat menaikkan suku bunga sebesar 75 bps untuk ketiga kalinya secara berurutan.
Tapi bahkan jika Fed memperlambat laju pengetatannya, perbedaan suku bunga antara Inggris dan AS akan tetap besar, ini akan berkontribusi pada depresiasi pound lebih lanjut.
Bulan ini pasangan GBP/USD telah merosot lebih dari 3%. Sekarnag mata uang Inggrs adalah salah satu mata uang terburuk dalam kelompok 10 mata uang.
The S&P Global akan merilis data awal mengenai indeks aktivitas bisnis Inggris pada hari Selasa. Diperkirakan indikator komposit itu akan turun dari 52,1 ke 51,3, yang akan menunjukkan perlambatan dalam pertumbuhan aktivitas bisnis dalam sektor swasta.
Angka di bawah 50 dapat mengingatkan investor mengenai risiko ekonomi Inggris jatuh ke dalam resesi pada akhir tahun dan memberikan tekanan besar pada pound.
Selain itu, prospek jangka pendek pound dibayang-bayangi oleh simposium Fed yang akan datang di Jackson Hole. Ketua Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato pada hari Jumat, yaitu hari kedua rapat.
Pasar berharap untuk mendengar komentar-komentar baru mengenai kenaikan suku bunga lanjtuan. Selain itu, banyak trader berharap Powell akan tetap pada kebijakan moneter saat ini.