Tekanan emas, inflasi dan keputusan suku bunga

Harga emas tetap dibawah tekanan dari penjual dan hampir tidak pernah bereaksi pada sentimen konsumen yang lemah dan kenaikang ekspektasi inflasi.

Pada rapat hari Rabu minggu ini, Fed berencana akan meningkatkan suku bunga terkait USD pada triwulan basis poin.

Pada hari Jumat, University of Michigan merilis survei sentimen konsumen awal, yang menunjukkan optimisme konsumen turun ke 59,7 dari 62,8 di Februari. Data jatuh dari ekspektasi seiring perkiraan konsensus disekitar 61,4.

Sentimen konsumen di level terendah sejak 2011.

Pada waktu yang sama, laporan menunjukkan bahwa ekspektasi inflasi naik dengan tajam. Konsumen memperkirakan inflasi akan naik ke 5,4% selama satu tahun. Angka ini secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan angka sebelumnya dari 4,9%. Pada masa ini, inflasi di level tertinggi dalam 40 tahun.

Namun, pasar emas tidak melihat banyak reaksi terhadap data terkini untuk satu bulan seiring harga tetap dibawah tekanan jual yang kuat, turun dibawah $2.000 per ons. Saham emas bulan April diperdagangkan du $1.983,70 per ons pada hari Jumat, turun 0,83% dalam satu hari. Minggu sebelumnya gagal menulis ulang ketinggian 21 tahun di $2.075.

Sementara itu ekspektasi inflasi jangka pendek terus naik, laporan mencatat bahwa perkiraan jangka panjang tetap tidak berubah. Dan juga, menurut laporan, konsumen memperkirakan inflasi akan turun ke 3% dalam lima tahun.

Andrew Hunter, senior ekonom AS di Capital Economics, mengatakan bahwa mengingat ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Ukraina yang mendorong harga komoditas, khususnya minyak dan bahan bakar gas, lebih tinggi, tidak mengejutkan bahwa data sentimen konsumen terkini mengecewakan.