Emas naik tajam hingga $82, mendorong emas berjangka naik $10 di bawah level tertinggi sepanjang masa di $2.088 yang terliha pada Agustus 2020.
Investor beralih ke aset-aset safe-haven, dan emas adalah salah satunya. Ini memicu kenaikan besar dalam harga emas. Ketidakpastian geopolitik terkait Ukraina dan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia telah menciptakan permintaan yang tinggi untuk emas. Investor menganggap logam mulia sebagai instrumen lindung nilai terhadap risiko, inflasi, gejolak ekonomi dan ketidakpastian geopolitik.
Menurut analis Commerzbank Daniel Briesemann, ETF emas saja telah menerima arus masuk sebanyak 55 ton sejak awal ketegangan geopolitik di Ukraina.
Sebagai tambahan, konflik geopolitik ini telah menghasilkan ekspektasi ekonomi dan inflasi yang lebih luas, yang berdampak pada emas secara permanen.
Pada hari Selasa, Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan pada impor minyak Rusia.
Inggris juga bergabung dengan AS dengan mengatakan akan melarang impor minyak Rusia.
Pada hari yang sama, Deputi Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan Rusia akan menghentikan pasokan gas ke UE dengan menutup Nord Stream 1, saluran pipa gas Rusia-Jerman yang utama jika impor minyak dari Rusia dilarang.
Faktor penting lainnya yang berkontribusi pada harga emas adalah tingkat inflasi saat ini: indeks harga konsumen naik 7,5% tahun ke tahun pada bulan Januari. Tingkat inflasi saat ini, yang berada di titik tertinggi 40 tahun, kemungkinan akan melanjutkan kenaikan karena harga minyak dan pangan yang lebih tinggi.
Ini berarti kenaikan permintaan untuk emas, termasuk lebih banyak pembelian oleh bank-bank sentral, yang memiliki dampak besar pada harga karena peningkatan volume.
Harga pangan juga naik di seluruh dunia. Sementara harga minyak naik, begitu juga dengan harga produksi pangan dan transportasi. Di Eropa, harga pangan naik lebih tinggi karena Ukraina mengekspor sebagian besar produk agrikulturnya. Ekspor agrikultur Ukraina ke Eropa terdampak drastis oleh situasi saat ini.
Sementara sanksi terhadap Rusia semakin ketat, sebagian analis tidak mengesampingkan harga emas mendekati $3.000.
Level ini mungkin dicapai dengan potensi pembelian emas oleh bank-bank sentral dan ketidakpastian mengenai kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Pada Kamis, 10 Maret, pemerintah AS akan merilis kabar terbaru mengenai tingkat inflasi terkini, berdasarkan pada lonjakan harga minyak dan harga pangan yang lebih tinggi. Itu tentu akan naik dari level saat ini.