Eropa vs Amerika Utara: bagaimana perbedaan strategi investasi mempengaruhi BTC

Bursa saham global mengalami level volatilitas yang belum pernah terjadi selama dua pekan terakhir. Karena krisis Ukraina dan sanksi terhadap Rusia, arus modal investasi berubah drastis. Bursa crypto terciderai dengan serius dan kapitalisasi pasarnya tidak mencapai $1,7 triliun.

Penurunan bitcoin dimulai karena pergerakan tak terduga bull yang dipicu oleh kepanikan investor sehubungan dengan konflik militer. Meski dengan semua sentimen skeptis, CoinShares, sebuah perusahaan analitik, melaporkan arus masuk modal ke dalam produk crypto pekan lalu. Para investor menanamkan sekitar $151 juta dalam proyek-proyek terkait crypto. Dana investasi aset digital menarik $124 juta.

Bitcoin menyaksikan arus masuk modal sebesar $95 juta, yang terbesar sejak 2021. Dengan mempertimbangkan aliran berdasarkan geografis, Amerika Utara menyaksikan arus masuk total $151 juta, sementara Eropa menunjukkan arus keluar sebesar $24 juta. Dengan kata lain, situasi geopolitik sangat mempengaruhi aset-aset digital dan bitcoin.

Perlu dicatat bahwa meskipun modal keluar dari Eropa, konflik bersenjata di Ukraina berdampak besar pada pengadopsian crypto. Di AS, para senator bersikeras untuk memberikan sanksi cryptocurrency. Di Eropa, para pejabatnya memiliki sikap yang berbeda dan bertaruh pada pasar logam mulia. Sebagai tambahan, rekor volume investasi dalam beberapa produk tercatat pada tahun 2022.

Ini adalah mengenai membendung risiko dan mendistribusi ulang arus investasi yang menciderai BTC dan pasar crypto secara keseluruhan. Pasar Eropa adalah salah satu pilar kunci rally bullish bitcoin bersamaan dengan arus masuk modal di Amerika Utara. Di AS, mereka menunjukkan ketertarikan besar dalam bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Namun, faktor-faktor geopolitik tidak akan memungkinkan aset itu untuk mempertahankan pergerakan bullish jangka panjang. AS aktif menjatuhkan sanks-sanksi baru, dan melarang komoditas Rusia akan menyebabkan fluktuasi dalam dolar.

Fed AS kemungkinan besar akan mengumumkan kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya. Karena situasi global saat ini dan volatilitas pasar, cryptocurrency terbesar dunia itu mungkin akan menderita kerugian besar. Dengan pertimbangan ini, properti lindung nilai bitcoin akan menjadi setara karena sentimen yang lebih besar dalam logam mulia. Pada umumnya, situasi geopolitik memberikan dampak langsung pada faktor-faktor fundamental sehingga mendorong BTC naik, yang berarti koin tersebut kemungkinan tidak akan menunjukkan pertumbuhan jangka panjang hingga konflik militer di Ukraina berakhir.

Apa yang dapat diharapkan dari BTC dalam beberapa bulan mendatang? Koin bergerak dalam rentang lebar $30.000-$60.000. Area ini dapat dibagi menjadi dua koridor sempit: $45.000-$57.000 dan $32.000-$45.000. Pada 8 Maret, BTC diperdagangkan dalam kisaran yang kedua.

Level $45.000 berperan sebagai zona resistance jangka menengah untuk cyrptocurrency. Jika level itu ditembus, maka harga dapat bergerak menuju pertengahan rentang $45.000-$56.000. Target terlihat di area $40.000-$42.000. Secara keseluruhan, aktivitas investasi dan faktor-faktor fundamental menunjukkan bahwa BTC akan mencoba untuk meninggalkan rentang $32.000-$45.000 dalam beberapa bulan mendatang.