Gambaran umum pasangan EUR/USD. 22 Februari. Solusi apa yang secara teori bisa diharapkan dari Joe Biden dan Vladimir Putin?

Pada hari Senin, pasangan mata uang EUR/USD terus diperdagangkan dengan gelisah. Untuk memulai, tidak ada acara penting yang dijadwalkan pada hari Senin, baik di UE maupun di AS. Jadi, perlu segera dijelaskan mengapa pasangan ini naik 70 poin pada malam hari dan mulai turun tajam pada sore hari? Dari sudut pandang kami, jawabannya sangat sederhana: pasar bereaksi terhadap geopolitik, tetapi tidak dengan cara yang diinginkan oleh para trader itu sendiri. Ada pendapat bahwa jika situasi geopolitik memburuk, maka dolar AS akan tumbuh. Pada prinsipnya, itu tidak sepenuhnya tanpa logika. Namun, bayangkan perang skala penuh akan dimulai di Ukraina dan itu akan berlangsung selama satu tahun. Akankah mata uang AS naik selama satu tahun hanya berdasarkan "faktor Ukraina"? Sepertinya tidak. Sebaliknya, penilaian ini adil, tetapi pada saat yang sama, tidak ada gunanya menunggu pertumbuhan mata uang AS yang terlalu kuat hanya karena faktor ini saja. Tapi pasar mungkin mulai panik. Misalnya, pasar saham Rusia terus turun. Rubel Rusia melanjutkan rally ke bawah terhadap dolar. Dan ada "ayunan" di pasar valuta asing. Terlebih, hingga hari perdagangan terakhir, pasangan euro/dolar tidak diperdagangkan dalam mode "swing", tetapi pergerakan yang ditunjukkan pada hari Senin menunjukkan bahwa sekarang pasangan euro/dolar akan "terbang" dari sisi ke sisi.

Senin berbeda. Seringkali, hari Senin datar dan membosankan, karena tidak ada berita, tidak ada laporan. Terkadang hari Senin dalam tren, apalagi jika saat ini ada tren secara umum. Namun, ketika pasangan ini pertama kali naik sebanyak 75 poin, kemudian turun dengan jumlah yang sama, tanpa dukungan dari latar belakang fundamental dan ekonomi makro dan dengan hari libur di Amerika Serikat (Hari Presiden), ini menunjukkan kecemasan para trader.

Pertemuan Putin dan Biden. Apakah ada harapan?

Pertemuan tersebut akan berlangsung dalam rangka KTT Keamanan Eropa pada 24 Februari mendatang. Mari kita coba analisis bersama kemungkinan solusi yang bisa diambil. Spoiler: tidak ada solusi seperti itu. Pertimbangkan posisi Moskow. Mereka menginginkan jaminan bukan ekspansi NATO ke Timur, jaminan tidak masuknya Ukraina ke NATO. Ukraina ingin dapat bergabung dengan NATO dalam waktu dekat, untuk kembali ke Krimea dan Donbas. Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam konflik, tetapi pada saat yang sama mendukung Kyiv, serta hampir semua negara Uni Eropa, terus memasok senjata dan bantuan keuangan. Agar eskalasi konflik dapat dimulai, setidaknya satu pihak harus menyerahkan posisinya. Ada banyak alasan untuk berasumsi bahwa Moskow tidak akan menyimpang dari niatnya. Hampir tidak ada gunanya membawa 150.000 pejuang dan peralatan ke perbatasan Ukraina untuk "menyelamatkan" pada saat negosiasi yang paling penting. Washington sama sekali tidak akan rugi. Washington hanya berperan sebagai "kakak" untuk Ukraina, sepenuhnya mendukung keinginannya untuk merdeka dan berdaulat, dan dengan senang hati akan menjatuhkan sanksi baru terhadap lawannya di papan catur dunia. Negara-negara Uni Eropa memahami bahwa Ukraina adalah perbatasan terakhir antara Rusia dan mereka. Oleh karena itu, jika Ukraina menjadi bagian dari Federasi Rusia, secara otomatis berarti perluasan lingkup pengaruh Moskow ke Eropa Barat.

Sejauh ini, dalam semua "drama" ini, mundurnya Ukraina dari posisinya dipandang sebagai yang paling mungkin terjadi. Namun, justru Kyiv yang tidak akan berpartisipasi dalam KTT Keamanan Euro, di mana Biden dan Putin akan bertemu. Ternyata secara umum agak aneh ketika situasi di Ukraina akan diselesaikan tanpa partisipasi Ukraina. Dari sudut pandang akal sehat, situasi ini tidak masuk akal. Tapi begitulah kenyataan di tahun 2022. Jika tidak ada keputusan yang diambil pada 24 Februari, ada kemungkinan sebesar 99% bahwa konflik di Ukraina akan terus meningkat. Pertama-tama, ini buruk bagi ekonomi Rusia dan Ukraina, untuk kurs mata uang mereka, pasar saham mereka, dan arus investasi dari luar negeri yang terjadi dari waktu ke waktu. Dari sudut pandang kami, kita perlu bersiap menghadapi yang terburuk.

Volatilitas pasangan mata uang euro/dolar pada 21 Februari sebesar 67 poin dan dikategorikan "rata-rata". Jadi, kami perkirakan euro/dolar hari ini bergerak di antara level 1.1254 dna 1.1388. Reversal indikator Heiken Ashi ke atas menandakan tahap koreksi ke atas.

Level support terdekat:

S1 – 1.1292

S2 – 1.1230

S3 – 1.1169

Level resistance terdekat:

R1 – 1.1353

R2 – 1.1414

R3 – 1.1475

Rekomendasi trading:

Pasangan EUR/USD diperdagangkan di bawah garis moving average. Jadi, disarankan untuk tetap dalam posisi short dengan target di 1.1292 dan 1.1254 hingga indikator Heiken Ashi mengarah ke atas. Posisi long harus dibuka setelah penetapan harga di atas moving average dengan target di 1.1388 dan 1.1414. Dalam kedua kasus, harus diperhitungkan bahwa ada kemungkinan terbentuknya gerakan sideways.

Penjelasan ilustrasi:

Channel regresi linear - membantu menentukan tren saat ini. Jika keduanya mengarah ke arah yang sama, maka tren saat ini kuat.

Garis moving average (pengaturan 20.0, diperhalus) - menentukan tren jangka pendek dan arah trading yang sebaiknya dilakukan.

Level Murray - level target pergerakan dan koreksi.

Level volatilitas (garis merah) - kemungkinan channel harga di mana pasangan ini akan menetap pada hari berikutnya, berdasarkan indikator volatilitas.

Indikator CCI - masuknya indikator ini ke area oversold (di bawah -250) atau ke area overbought (ke atas +250) berarti reversal tren ke arah sebaliknya hampir akan terjadi.