Yellen menyerukan pemotongan tarif untuk mengurangi tekanan harga

Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyatakan pada hari Kamis bahwa menurunkan tarif era Trump pada barang-barang impor dari Tiongkok dapat membantu meringankan beberapa tekanan inflasi, tetapi menekankan bahwa itu tidak akan berpengaruh.

Dia percaya bahwa tarif 25% yang dikenakan pada barang-barang impor Tiongkok adalah penyebab lonjakan harga di Amerika Serikat.

Pengecualian khusus produk sebelumnya dari tarif barang-barang Tiongkok berakhir pada akhir 2020, tetapi Perwakilan Dagang AS Katherine Tai meluncurkan proses pengecualian baru pada awal 2020 sebagai bagian dari keterlibatannya dengan pejabat Tiongkok pada perjanjian perdagangan Fase 1 yang telah ditandatangani.

Yellen juga menyebutkan proses eliminasi yang sedang dikerjakan oleh pemerintahan Biden untuk mengurangi tekanan harga. Hal ini termasuk bekerja dengan pelabuhan dan perusahaan swasta untuk membuka blokir rantai pasokan dan menjaga agar produk tetap mengalir ke konsumen.

"Di sinilah perlu dilakukan pemotongan tarif," kata Yellen. "Saya pikir itu bisa membantu," tambahnya.

Yellen juga mencatat bahwa konsumsi pribadi dapat memberikan kontribusi besar dalam mengurangi ketidakseimbangan global, sehingga inilah yang mereka diskusikan dan akan terus didiskusikan.

Terhadap mata uang, sang Menteri Keuangan menyatakan bahwa dia tidak memiliki pendapat tentang apakah Federal Reserve harus membuat versi digital Dolar, tetapi mengingatkan bahwa langkah seperti itu akan membutuhkan konsensus yang luas antara Kongres, bank sentral AS dan Gedung Putih. Ia menambahkan, kelebihan dan kekurangan mata uang digital bank sentral perlu dikaji lebih lanjut, termasuk dampaknya terhadap sistem perbankan.

Baru-baru ini, Gubernur Fed Lael Brainard menyerukan pengembangan Dolar digital yang lebih cepat karena Tiongkok dan negara-negara lain telah mengembangkan mata uang digital mereka sendiri.

Namun, Yellen menyatakan bahwa masalah itu belum dibahas secara serius di Gedung Putih, dan Kongres masih harus mempertimbangkannya.