Gangguan rantai pasokan mengancam pemulihan ekonomi global

Terjadi sell-off besar-besaran dalam EUR/USD pada Kamis pagi yang dibawa oleh risiko-risiko dampak dari wabah Covid yang baru. Ternyata, infeksi telah melambung di banyak negara Eropa, semakin memperkuat kekhawatiran investor.

Sementara itu, data AS yang dirilis kemarin diabaikan oleh pasar karena mereka sama dengan prediksi para ekonom. Kecuali pasar buruh yang terus menunjukkan angka yang mengesankan meski terjadi kenaikan jumlah infeksi virus corona.

Sayangnya, gangguan rantai pasokan terjadi bukan hanya di AS, tapi juga di seluruh dunia. Laporan terbaru menunjukkan bahwa situasi menyebabkan perlambatan tajam aktivitas manufaktur dan kenaikan tekanan inflasi. Dilaporkan, pelabuhan dan gudang-gudang penyimpanan di AS sekarang penuh dan tidak dapat mencapai konsumen, ini mengancam bukan hanya penjualan dan musim belanja hari raya di negara itu, tapi juga ekonominya secara keseluruhan. Presiden Joe Biden dan pemerintahannya semakin giat mengatasi gangguan ini, tapi sejauh ini belum berhasil. Banyak permasalahan sektor swasta yang tetap tidak terselesaikan, sehingga menghasilkan kelumpuhan sebagian dan gangguan operasional.

Tentu saja, Partai Republik menggunakan situasi malang ini untuk menyerang Biden dengan tuduhan pengelolaan ekonomi yang buruk. Volume besar akibat tertundanya permintaan konsumen yang disebabkan oleh pandemi saat ini membanjiri ekonomi, yang sudah retak di bawah tekanan permintaan tinggi, investasi rendah dan kekurangan tenaga kerja.

Sebagai contoh, impor kontainer sepanjang 40-kaki dari Asia sekarang berharga $25.000, sementara dua tahun lalu harganya bahkan tidak lebih dari $2.000. Pelabungan AS juga menghadapi pasokan dalam jumlah yang sangat besar, sehingga memaksa kapal menunggu lama di laut lepas untuk membongkar muatan. Pelabuhan Los Angeles, bersama dengan Pelabuhan Long Beach, adalah pelabuhan tersibuk di AS.

Selain itu, muncul permasalahan dengan upah terbaru sopir truk karena tidak cukup untuk mengganti pekerjaan yang melelahkan. Tapi Gedung Putih justru fokus pada peningkatan lisensi, sehingga sekarang rata-rata 50.000 sim pengemudi dan izin diterbitkan tiap bulan, naik 14% dari level 2019 dan jauh di atas level 2020.

Bagaimana ini akan membantu mengatasi masalah dalam rantai pasokan tidaklah jelas, tapi semakin cepat pesanan dibawa masuk ke dalam industri, maka semakin cepat pemulihan ekonomi dunia. Mengatasi masalah ini juga akan berdampak positif pada tekanan inflasi.

Berbicara mengenai statistik makroekonomi, Komisi Eropa melaporkan pada hari Kamis bahwa sentimen konsumen di kawasan Euro turun lebih kecil dari yang diharapkan pada bulan Oktober. Sentimen turun ke -4,8 poin, dari -4,0 poin pada bulan September.

Sementara itu, Istat melaporkan bahwa produksi industri di Italia tetap tidak berubah pada bulan Agustus, yang menunjukkan flat setelah naik 0,8% pada bulan Juli. Sentimen juga tidak berubah, karena Insee melaporkan bahwa sentimen manufaktur tetap stabil di 107 poin.

Sehubungan dengan pasar buruh, AS menyaksikan penurunan dalam klaim tunjangan pengangguran sebanyak 6.000, mencatatkan total hanya 290.000 dalam pekan pelaporan. Moving average empat minggu yang kurang volatil juga turun ke 319.750.

Indeks indikator-indikator utama AS juga naik tipis pada bulan September, naik 0,2% setelah naik 0,8% pada bulan Agustus dan 0,9% pada bulan Juli. Kenaikan disebut dibawah oleh menurunnya kekhawatiran mengenai virus corona, tapi kekhawatiran akan kenaikan inflasi dan gangguan rantai pasokan terus menghambat pertumbuhan ekonomi AS.

Analisis teknikal pada EUR/USD

Saat ini banyak yang bergantung pada 1,1620 karena breakout akan menyebabkan penurunan ke dasar dari level 1,1600an dan mungkin ke 1,1570. Tapi kenaikan ke 1,1650 akan memicu rally ke 1,1670 dan 1,1720.